Profil dan Harta Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM Kabinet Merah Putih Prabowo
16-November-24, 00:46Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Presiden Prabowo Subianto kembali memercayakan Bahlil Lahadalia menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam pemerintahannya lima tahun ke depan.
Diketahui, Bahlil menduduki posisi Menteri ESDM pada pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Tetapi, jabatan itu baru resmi diembannya pada 19 Agustus 2024.
Bahlil sebelumnya menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dia lantas dipercaya oleh Jokowi untuk menukangi Kementerian ESDM menggantikan posisi Arifin Tasrif.
Pada awal pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin, Bahlil adalah kepala BKPM. Namun, seiring berjalannya pemerintahan terjadi perubahan nomenklatur dari BPKM menjadi Kementerian Investasi sehingga Bahlil dilantik menjadi Menteri Investasi/Kepala BPKM oleh Presiden Jokowi pada 28 April 2021.
Lantas, bagaimana latar belakang Bahlil Lahadalia yang kini juga menduduki posisi Ketua Umum Partai Golkar tersebut?
Bahlil ternyata lebih dulu berkecimpung di dunia ekonomi sebagai seorang pengusaha.
Diberitakan media nasional yang mengungkapkan berita ini, yang kemudian dimuat di kumpulan berita terkini sebelumnya, Bahlil memiliki sejumlah perusahaan dalam berbagai sektor, mulai dari perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, hingga konstruksi.
Pria kelahiran Banda, Maluku Tengah, Maluku, 7 Agustus 1976 itu merupakan pemilik PT Rifa Capital yang merupakan Holding Company dari 10 perusahan lain.
Bahlil juga aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Dia bergabung dengan Hipmi sejak tahun 2003.
Selama 2015-2019, Bahlil bahkan menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) periode 2015-2019.
Namun, sebelum sukses dengan usahanya, Bahlil pernah merasakan berjuang hidup dari berdagang kue hingga menjadi sopir angkutan umum.
Ayah Bahlil dahulu berprofesi sebagai kuli bangunan. Sementara, sang ibu ikut bekerja membantu ekonomi keluarga dengan menjadi tukang cuci.
Sejak sekolah dasar Bahlil turut membantu perekonomian keluarga dengan menjajakan kue di sekolah.
Saat masih bersekolah di tingkat menengah pertama, Bahlil sempat menjadi kondektur. Di tingkat menengah atas, dia pernah jadi sopir angkot.
Usahanya berjuang demi bisa bersekolah akhirnya terbayarkan karena bisa melanjutkan pendidikan tinggi dengan berkuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Papua.