Rumah Seharga Rp 500 Juta hingga Rp 1 Miliar Diminati Saat Pandemi
16-November-24, 00:29Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Sebanyak 68,09 persen konsumen menyatakan masih berminat untuk membeli properti meski di tengah kondisi pandemi virus corona (Covid-19).
Ini berdasarkan survei konsumen yang dilakukan Indonesia Property Watch (IPW) pada awal September 2020 terhadap 285 responden.
Sebagian besar responden terdiri dari masyarakat usia 35–55 tahun yang berdomisili di Jakarta, Jawa dan luar Pulau Jawa.
Menurut CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda, 51,06 persen masyarakat masih melirik properti rumah. Minat pembelian tanah kavling pun relatif cukup tinggi sebesar 22,34 persen, apartemen sebesar 11,7 persen, SOHO/Ruko/Rukan sebesar 10,64 persen, dan selebihnya untuk gudang, vila, kondotel, dan lainnya.
Adapun tren pembelian properti saat ini relatif didominasi oleh rumah untuk segmen menengah yang harganya mencapai kisaran Rp 1 miliar.
Namun, di segmen menengah atas dan mewah pun masih berpotensi diminati. Hal ini juga terlihat dari maraknya peluncuran proyek-proyek properti yang mengincar segmen menengah ini.
“Berdasarkan survei yang dilakukan, rentang harga yang diminati berkisar antara Rp 500 juta sampai 1 miliaran sebesar 29,79 persen, diikuti Rp 300 juta sampai Rp 500 juta sebesar 28,72 persen, Rp 1 sampai Rp 3 miliar sebesar 23,40 persen, di bawah Rp 300 juta sebesar 10,64 persen, dan sebesar 7,45 persen untuk properti harga di atas Rp 3 miliar," ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu (20/9/2020).
Namun, tak menutup kemungkinan terjadi pergeseran pembeli ke segmen yang lebih rendah.
Ali menjelaskan, konsumen yang dulu ingin membeli properti seharga di atas Rp 1 miliaran, sekarang diperkirakan memilih segmen harga yang lebih rendah di kisaran Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar.
Lebih lanjut, kata dia, ada pula fenomena di mana masyarakat masih menunda untuk membeli rumah kisaran harga di bawah Rp 300 juta atau rumah subsidi untuk sementara waktu.
“Sedangkan pasar yang cukup terdampak adalah di segmen perumahan subsidi dimana golongan masyarakat ini mengalami tekanan daya beli yang cukup besar,” kata Ali.