Indonesia Beralih ke KRL Baru: Armada China dan Lokal Siap Menggantikan Impor Bekas
Kebutuhan transportasi publik di wilayah Jabodetabek terus meningkat, mendorong PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk melakukan investasi signifikan dalam pengadaan armada baru. Langkah ini menandai perubahan strategis, di mana KCI tidak lagi bergantung pada impor kereta rel listrik (KRL) bekas.
Direktur Utama KCI, Asdo Artrivianto, mengungkapkan bahwa pertumbuhan penumpang KRL mencapai rata-rata 6% per tahun. Guna menjawab tantangan ini, KCI akan menerima 23 rangkaian kereta baru. Sebelas rangkaian di antaranya diproduksi oleh CRRC Qingdao Sifang Co. Ltd. dari China, sementara 12 rangkaian lainnya merupakan produksi PT INKA, Madiun.
"Kita sudah mempersiapkan investasi beberapa kereta-kereta yang baru jadi kita sudah tidak membeli kereta yang bukan baru lagi tapi kita sudah investasi yang baru dengan rangkaian yang lebih panjang dengan 1 traniset 12 kereta. Ini harapannya bisa mengangkut masyarakat Jabodetabek khususnya pengguna commuter line, bisa menampung kapasitas yang lebih banyak lagi," kata Asdo dalam konferensi pers di Stasiun Jakarta Kota.
Rangkaian KRL baru ini masih menjalani serangkaian uji coba dan sertifikasi oleh Kementerian Perhubungan sebelum dapat dioperasikan secara komersial. Tujuannya adalah untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang serta mengoptimalkan kapasitas angkut.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menyampaikan apresiasi atas hadirnya produk kereta dalam negeri. Ia menyoroti sejarah panjang penggunaan KRL di Indonesia, yang sebelumnya didominasi oleh impor kereta bekas dari Jepang.
"Sekarang kita menggunakan kereta baru, sebenarnya nanti akan ada kereta dari CRRC Qingdao Sifang, menjadi kereta baru dari China, dan nanti yang paling kita nantikan adalah kereta baru bikinan INKA, Madiun. Ini kita tepuk tangan. Jadi, setelah 100 tahun akhirnya kita pakai kereta dalam negeri. Jadi ini luar biasa," ungkap Tiko.
Tiko menambahkan bahwa kualitas kereta produksi INKA tidak kalah dengan produksi China maupun Jepang. Ia berharap, kehadiran armada baru ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan transportasi publik bagi masyarakat.
Pengadaan KRL baru ini merupakan langkah penting dalam modernisasi sistem transportasi di Indonesia. Dengan beralih ke armada baru, baik produksi dalam negeri maupun impor, KCI berupaya untuk meningkatkan kapasitas, kenyamanan, dan keamanan bagi para pengguna KRL di wilayah Jabodetabek.