Demo Dugaan Penggelapan Dana Sertifikasi Guru di Sikka Ricuh, Aparat dan Mahasiswa Saling Dorong

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Demonstrasi yang digelar Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Maumere di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Sikka, NTT, Jumat (4/8/2023), berlangsung ricuh.

Kericuhan berawal ketika aparat yang sedang berjaga melarang mahasiswa masuk ke halaman kantor kejaksaan.

Tak berselang lama, masa aksi mengambil ban bekas, lalu membakarnya di pintu masuk kantor itu. Saat api mulai menyala, salah seorang aparat yang sedang berjaga menyiramnya dengan air.

Tindakan tersebut membuat masa aksi naik pitam. Mereka kemudian memaksa masuk ke halaman kantor, hingga kedua pihak terlibat saling dorong dengan sengit.

Situasi ini menyita perhatian warga dan pengguna jalan, bahkan sempat terjadi kemacetan.

Adapun dalam aksi ini PMKRI meminta aparat penegak hukum segera menetapkan tersangka kasus dugaan penggelapan dana tunjangan sertifikasi guru senilai Rp 642.159.226.

"Kami minta agar segera tangkap dan tetapkan tersangka pelaku korupsi dana tunjangan profesi guru. Apalagi salah satu pelakunya sudah mengaku menerima uang itu," ujar Yakobus Tonce Horang di lokasi.

Sebelumnya, Kepala Seksi Intelijen Kejari Sikka Ibrahim mengatakan, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan.

"Kasus perkara ini dalam proses penyelidikan. Sejauh ini sudah 50 saksi yang diperiksa," ujar Ibrahim kepada wartawan di Halaman Kantor Kejari Sikka, Senin (24/7/2023).

Ibrahim belum bisa membeberkan siapa saja yang sudah diperiksa. Hal tersebut demi menjaga pembuktian. Namun, ia memastikan dari 50 orang ini, beberapa di antaranya adalah tenaga pendidik.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/04/142522478/demo-dugaan-penggelapan-dana-sertifikasi-guru-di-sikka-ricuh-aparat-dan