Erosi Lingkungan Ancam Banten: Gubernur Soroti Kerusakan Hutan Gunung Karang

Kerusakan Lingkungan di Banten Jadi Sorotan Utama

Gubernur Banten, Andra Soni, baru-baru ini menyampaikan keprihatinannya atas kondisi lingkungan di wilayahnya, khususnya terkait kerusakan hutan di Gunung Karang, Pandeglang. Dalam forum Rencana Strategis (Renstra) Pemerintah Provinsi Banten untuk periode 2025-2029, Andra Soni menekankan pentingnya langkah-langkah mitigasi untuk mencegah potensi bencana alam akibat deforestasi.

"Kondisi Gunung Karang saat ini memprihatinkan. Kerusakan hutan yang terjadi mengancam keseimbangan ekosistem dan meningkatkan risiko bencana," ujar Andra Soni. Ia menambahkan, kerusakan lingkungan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.

Aktivitas Pertambangan Picu Kerusakan Lingkungan

Salah satu isu yang disoroti adalah aktivitas pertambangan yang diduga menjadi penyebab utama kerusakan hutan. Meskipun perizinan pertambangan bukan wewenang pemerintah daerah, dampak negatifnya dirasakan langsung oleh masyarakat Banten.

"Aktivitas pertambangan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan erosi tanah, sedimentasi sungai, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Jika kondisi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Banten akan mengalami bencana banjir bandang dan tanah longsor," tegasnya.

Perhutani dan Pemerintah Daerah Harus Bersinergi

Gunung Karang sendiri merupakan kawasan hutan lindung yang dikelola oleh Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten. Untuk itu, Andra Soni menyerukan sinergi antara Perhutani, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam upaya menjaga kelestarian hutan.

"Perlu ada koordinasi yang intensif antara semua pihak terkait. Kita harus duduk bersama, mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini," kata Andra Soni. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi yang efektif antar lembaga dan perangkat daerah.

Kolaborasi dan Komunikasi Efektif Kunci Penyelesaian Masalah

Andra Soni mengajak seluruh pihak untuk mengedepankan kolaborasi dan komunikasi yang efektif dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Banten. Ia menilai, pendekatan yang terlalu formal justru dapat menghambat proses penyelesaian masalah.

"Kita perlu membangun komunikasi yang lebih cair dan terbuka. Dengan begitu, kita bisa saling memahami dan mencari solusi yang terbaik untuk kepentingan masyarakat Banten," pungkasnya.

Dengan kondisi Gunung Karang yang semakin memprihatinkan, Andra Soni mengingatkan bahwa penanganan yang cepat dan tepat sangatlah krusial. Banten membutuhkan langkah konkret dan terpadu untuk mencegah bencana ekologis yang lebih besar di masa depan.

  • Koordinasi semua pihak terkait.
  • Pentingnya komunikasi yang efektif antar lembaga dan perangkat daerah.
  • Menekankan kolaborasi dan komunikasi yang efektif dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Banten.