Semua Buaya yang Lepas dari Penangkaran di Cianjur Berhasil Ditangkap
15-November-24, 22:46Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Kepala Bidang KSDA Wilayah I Bogor, Diah Qurani Kristina, memastikan seluruh buaya yang lepas akibat dinding penangkaran jebol di Cianjur, Jawa Barat, berhasil ditangkap.
Sebagian buaya telah dibawa ke Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Cikananga Sukabumi.
“Sudah diangkut tadi malam, lima ekor itu oleh petugas BBKSDA Jabar dibantu tim dari Taman Safari,” ungkap Diah kepada salah satu media nasional sebelumnya, yang dikutip oleh kumpulan berita terkini melalui pesan singkat, Jumat (4/10/2024).
Sementara, kondisi tembok yang jebol akibat hujan lebat telah diperbaiki oleh pemilik tempat.
“Untuk buaya-buaya lainnya, masih (dititipkan) di sana. Untuk evakuasi keseluruhan masih perlu dicarikan tempat penampungan lain. (Penangkaran) tanggulnya diperkuat,” tambahnya.
Berdasarkan berita acara penitipan satwa dilindungi pada 2018, buaya muara yang diserahkan pemilik sebelumnya ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) berjumlah 80 ekor.
Namun, Diah menjelaskan, jumlah buaya yang sempat lepas dan berkeliaran di permukiman penduduk hanya dua ekor.
Sementara tiga ekor lainnya saat ditangkap masih berada di area penangkaran.
“Jadi, sebenarnya yang keluar itu hanya dua ekor. Kalau yang tiga itu sebenarnya bukan lepas, tapi keluar dari kolam. Daripada bermasalah, diamankan juga,” ujar Diah.
Diah mengatakan, saat ini pihak balai masih mencari tempat penampungan lain, sehingga satwa dengan nama latin crocodylus porosus itu masih dititipkan di tempat pemilik sebelumnya di Cianjur.
Sebelumnya diberitakan, tembok penangkaran buaya di kawasan Jebrod, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, jebol diguyur hujan lebat, Rabu (2/10/2024) malam.
Akibatnya, beberapa ekor buaya dilaporkan lepas dan terbawa hanyut aliran sungai yang berada dekat di area penangkaran.
Kejadian itu pun heboh setelah videonyanya viral di media sosial memperlihatkan sejumlah warga menangkap dua ekor buaya di area persawahan. (Penulis: Kontributor Cianjur Firman Taufiqurrahman|Editor: Reni Susanti)