Bela Gibran saat Debat Cawapres, TKN Sebut Greenflation Bukan Isu Receh
15-November-24, 21:16Dimuat dalam media nasional yang dirangkum kumpulan berita terkini, YOGYA - Calon Wakil Presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka menyinggung isu greenflation dalam Debat cawapres yang digelar pada Minggu (21/1/24) malam.
Wakil Komandan Golf Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Supriyanto, menyebut bahwa isu greenflation bukan hal receh, seperti yang diutarakan oleh kandidat lain dalam Debat cawapres tadi malam.
Dijelaskannya, greenflation menjadi persoalan serius bagi Indonesia dalam masa transisi dari energi fosil ke energi terbarukan.
Karena itu, lanjutnya, perlu regulasi pemerintah untuk mengantisipasi kebijakan transisi ekonomi hijau ramah lingkungan, supaya tidak terjadi kenaikan harga maupun gejolak sosial.
"Kenaikan harga terjadi karena perusahaan mengeluarkan anggaran lebih untuk melakukan transisi energi, mengingat biaya penggunaan energi hijau dianggap masih lebih mahal dibandingkan fosil," tandasnya, Senin (22/1/2024).
Fenomena itu dapat dilihat pada sektor kelistrikan nasional, mengenai tuntutan pengurangan emisi karbon untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Sesuai tuntutan global dlaam mengurangi emisi karbon, PLN wajib melakukan cofiring dari energi fosil (batubara) ke energi biomassa (wood chip, wood pellet dan cangkang sawit) secara bertahap.
Dari mulai 5 persen, lalu naik 20 persen, hingga mencapai 100 persen sepenuhnya tanpa energi fosil Net Zero Emissions.
Masalahnya, harga biomassa lebih tinggi dari harga batubara dan produksinya belum bangak, sehingga secara bisnis bagi PLN biaya produksinya lebih tinggi.
"Maka dibutuhkan regulasi pemerintah untuk menjaga keseimbangan ekonomi agar PLN tidak merugi, tapi harga listrik tidak membebani pelaku usaha dan rakyat," ungkapnya.
Sebagai informasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerbitkan aturan baru perihal pemanfaatan bahan bakar biomassa sebagai campuran bahan bakar pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Alhasil, ia menegaskan, pertanyaan Gibran mengenai greenflation sangat penting untuk dijawab karena publik ingin mengetahui solusi mengatasi dan mengantisipasi gejolak di dalam negeri.
"Kalau kita obyektif, apa yang dipertanyakan oleh Gibran itu sangat relevan dengan tema debat dan bukan masalah receh. Itu faktual dan substansial," ucapnya. (*)