Kali Pertama, Korea Utara Perlihatkan Fasilitas Pengayaan Uranium Saat Kim Jong Un Berkunjung
15-November-24, 20:41Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Korea Utara merilis foto-foto fasilitas pengayaan uranium untuk pertama kalinya pada Jumat (13/9/2024).
Mereka melakukannya saat mempublikasikan agenda pemimpin Kim Jong Un meninjau fasilitas tersebut sambil menyerukan lebih banyak sentrifus untuk meningkatkan persenjataan nuklirnya.
Negara yang melakukan uji coba nuklir pertamanya pada 2006 dan berada di bawah sanksi PBB atas program senjata terlarangnya itu tidak pernah secara terbuka mengungkapkan rincian fasilitas pengayaan uraniumnya.
Media pemerintah Korea Utara, KCNA, melaporkan Kim Jong Un telah mengunjungi Institut Senjata Nuklir dan basis produksi bahan nuklir tingkat senjata, tanpa menyebutkan lokasi fasilitas tersebut atau tanggal kunjungan.
"Pemimpin Korea Utara menekankan perlunya menambah jumlah sentrifus untuk meningkatkan senjata nuklir untuk pertahanan diri secara eksponensial,” lapor KCNA, yang juga mempublikasikan foto-foto Kim sedang memeriksa sederet sentrifus.
Disebutkan lebih lanjut, Kim Jong Un telah membiasakan diri dengan produksi hulu ledak nuklir dan bahan-bahan nuklir saat ini.
"Pemimpin Korea Utara diberi pengarahan tentang fasilitas yang secara dinamis memproduksi bahan nuklir dengan mempelajari, mengembangkan, dan memperkenalkan semua elemen sistem termasuk pemisah sentrifus,” jelas KCNA.
Kim dikatakan telah mendesak fasilitas itu mendorong pengenalan sentrifus tipe baru guna lebih memperkuat fondasi untuk memproduksi bahan nuklir tingkat senjata.
"Pemimpin Korea Utara juga menekankan perlunya menetapkan tujuan jangka panjang yang lebih tinggi dalam memproduksi bahan nuklir yang diperlukan,” tambah KCNA.
Program senjata nuklir Korea Utara dilarang oleh sanksi PBB, tetapi negara ini telah lama mengabaikan pembatasan tersebut, sebagian berkat dukungan dari sekutu Rusia dan China.
Kata analis
Para ahli mengatakan, pengungkapan fasilitas pengayaan uranium Korut secara tiba-tiba di depan umum bisa jadi bertujuan untuk memengaruhi pemilihan presiden AS pada bulan November.
"Foto-foto tersebut merupakan pesan untuk pemerintahan berikutnya bahwa tidak mungkin untuk melakukan denuklirisasi Korea Utara,” kata Hong Min, seorang analis senior di Korea Institute for National Unification, kepada AFP.
“Ini juga merupakan pesan yang menuntut negara-negara lain untuk mengakui Korea Utara sebagai negara nuklir,” tambahnya.
Menurut Min, tidak mungkin pengungkapan ini akan segera diikuti oleh uji coba nuklir lainnya.
Pyongyang bulan lalu mengatakan hujan lebat pada akhir Juli telah menewaskan sejumlah orang, membanjiri tempat tinggal dan menenggelamkan petak-petak lahan pertanian di wilayah utara dekat Cina.