Kisah Sukses Nila, Keluar Kerja untuk Bisnis Ecoprint sampai Kolam Lele
15-November-24, 20:34Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Masa pandemi Covid-19 membuat banyak usaha UMKM menghadapi masa yang sulit. Bagi mereka, hanya ada pilihan bangkit bergerak atau diam terpuruk dan taruhannya adalah jatuh.
Salah satu pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) yang menghadapi situasi tersebut adalah Anggreana Nila Agustina.
Pemilik usaha crafting Aeleen Craft tersebut memilih tetap bergerak di tengah sesaknya himpitan pandemi Covid-19.
Mengawali kisah perjalanannya merintis Aeleen Craft, Nila hanya berpegang teguh pada satu nilai.
“Sesulit apa pun kondisinya, pasti ada jalan keluar,” kata Nila dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (9/8/2022).
Usaha Nila baru berumur tiga tahun. Mulanya, Nila memantapkan hati untuk resign dari pekerjaannya sebagai pegawai sebuah perusahaan swasta setelah 15 tahun bekerja. Dengan yakin, ia memilih merintis jalan sebagai wirausaha.
Tentu saja bukan pilihan yang mudah bagi Nila yang sudah berada di zona nyaman. Akan tetapi, keputusan itu diambilnya dengan pertimbangan matang, memulai semuanya dari nol.
Nila sendiri memang memiliki hobi melukis dan ingin menjadikan hobinya berdaya ekonomi. Ia lalu memilih mengolah berbagai produk dengan konsep ecoprint, dengan media kain serat alami.
Produk yang Nila buat berupa baju, berbagai aksesoris homedecor, tas, dompet, clutch, dan lain-lain.
Sebenarnya, embrio usaha ini telah dimulainya sejak masih bekerja. Dari sana, Nila kemudian mematangkan rencana bisnisnya.
“Sampai akhirnya saya berani tampil di pameran. Bayar sendiri, mempersiapkan segala sesuatunya sendiri. Eh ternyata, produk saya laku. Omzet saya selama 5 hari pameran itu sekitar Rp 4 juta,” imbuh Nila.
Hasil ini menambah kepercayaan dirinya. Kemudian, Nila disarankan bergabung dengan komunitas.
Pada 2019, Nila pun bergabung dengan program SETC di bawah naungan Sampoerna, setelah menjalani proses kurasi. Setelah menjadi UMKM binaan Sampoerna, Nila mengikuti berbagai pelatihan yang digelar oleh SETC.
Dari situ, Nila semakin yakin dengan pilihannya menghasilkan produk-produk ecoprint untuk mendukung penyelamatan lingkungan.
“Ecoprint itu, dari produk serat alami, pakai daun apa pun juga bisa. Tidak sulit bahan bakunya. Limbahnya masih bisa digunakan untuk pupuk,” tutur Nila.
Pandemi Covid-19 tentu menjadi masa sulit bagi Aeleen Craft. Perputaran dan penjualan barang stagnan. Sampai-sampai, Nila sempat memutuskan berhenti produksi.
Namun, Nila memutuskan untuk tetap bergerak dan menemukan terobosan usaha lain untuk tetap bertahan. Nila dan keluarganya lalu mencoba merintis usaha lele.
Tak disangka, usaha tersebut bertahan. Hingga kini, ia memiliki 9 kolam dan telah membangun jaringan pelanggan sendiri.
Sementara itu, usaha ecoprint tetap berjalan. Kali ini, Nila memilih berkolaborasi dengan beberapa temannya dan menurunkan egonya untuk membangun usaha ini sendiri.
“Saya menurunkan ego, kalau saya sendirian, kayak gini terus. Kolaborasi mulai akhir 2020 dan masih berjalan sampai sekarang,” tandas Nila.