Jembatan Jebol di Maluku Tengah, Warga Harus Bayar Mahal untuk Naik "Longboat"

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Akses transportasi darat yang menghubungkan tiga kabupaten di Pulau Seram, Maluku, masih lumpuh  pasca-jebolnya jembatan Kawanua di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah.

Jembatan terpanjang di Pulau Seram itu kembali jebol setelah hujan lebat mengguyur wilayah Maluku Tengah hingga menyebabkan banjir luapan sungai menerjang jembatan tersebut pada Sabtu (8/2/2024).

Akibat lumpuhnya akses transportasi darat di wilayah itu warga Kecamatan Teluti dan dua Kecamatan di Seram Bagian Timur, yakni Kecamatan Werinama dan Siwalalat, yang hendak bepergian ke Kota Masohi, Maluku Tengah, terpaksa harus melewati jalur laut.

"Belum bisa lewat darat karena jembatan Kawanua belum bisa dilewati. Jadi sementara lewat laut," kata Ibrahim Wattimena, warga Kecamatan Laimu kepada salah satu media nasional sebelumnya, yang dikutip oleh kumpulan berita terkini saat dihubungi, Minggu malam (9/6/2024).

Adapun warga dari tiga kecamatan tersebut yang hendak ke Masohi atau ke Seram Bagian Barat maupun ke Kota Ambon harus naik longboat di Desa Yaputih.

"Jadi yang dari Werinama, Siwalalat maupun dari Laimu mereka naik kendaraan hanya sampai di Yaputih setelah itu mereka harus naik longboat menyebrang ke Tehoru, baru bisa lanjut, begitu juga sebaliknya," ungkapnya.

Desa Yaputih sendiri berada tak jauh dari Jembatan Kawanua yang jebol diterjang banjir.

Menurut warga, setiap kali jembatan itu putus masyarakat tak punya pilihan selain menumpangi longboat atau perahu ketinting untuk menyeberang.

"Dari dulu sudah begitu saat jembatan itu putus kita pasti naik perahu ketinting," kata Saleh, warga lainnya saat dihubungi terpisah.

Warga berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan tersebut karena untuk saat ini mereka tak bisa membawa hasil perkebunan ke ibu kota kabupaten.

"Bisa saja kita bawa dengan longboat tapi cuaca laut saat ini juga sangat buruk, dan ongkosnya sangat mahal," kata Saleh.

Adapun untuk setiap warga yang hendak menggunakan jasa transportasi laut harus membayar hingga Rp 50.000 per orang.

"Kemarin itu adik saya ke Masohi dia naik longboat ke Tehoru itu bayar Rp 50.000 padahal jaraknya tidak terlalu jauh. Itu biasa harganya bisa lebih mahal lagi,," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah Nova Anakotta mengakui bahwa sampai saat ini jembatan belum bisa dilewati.

"Sampai sekarang jembatan belum bisa dilewati," ujarnya kepada salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Minggu malam.

https://regional.kompas.com/read/2024/06/10/063516778/jembatan-jebol-di-maluku-tengah-warga-harus-bayar-mahal-untuk-naik-longboat