Busana Pengantin Palembang Berhasil Bikin Warga Namibia Terkesima
15-November-24, 20:16Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - “Amazing! Stunning! Beautiful!”, demikian ungkapan kekaguman masyarakat Namibia usai menyaksikan ragam busana tradisional Indonesia yang ditampilkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Windhoek dalam acara Resepsi Diplomatik Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Indonesia di kota Windhoek, Kamis (13/10/2022).
Tak sekadar menyemarakkan Dirgahayu Indonesia, momentum tersebut dipakai KBRI Windhoek untuk memamerkan keragaman budaya Nusantara, salah satunya dalam bidang fesyen dan kuliner.
Untuk diketahui, resepsi diplomatik tersebut dikemas dengan pagelaran budaya. Lebih dari 120 orang tamu undangan hadir dalam acara tersebut, mulai dari pejabat pemerintahan, kalangan diplomatik, pebisnis, akademisi, jurnalis, hingga diaspora Indonesia di Namibia, Friends of Indonesia.
Sedikitnya sembilan busana tradisional dari berbagai daerah di Tanah Air mejeng dalam acara tersebut, mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi.
Pada kesempatan tersebut, Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) Windhoek, Y M Wisnu Edi Pratinyo dan Nyonya Anti Riantini Pratignyo, pejabat dan staf KBRI, serta Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Windhoek mengenakan busana tradisional Indonesia sebagai wujud promosi budaya Tanah Air di Namibia.
"Upaya promosi budaya Nusantara diharapkan dapat semakin mengenalkan Indonesia kepada masyarakat Namibia, memperkuat hubungan dengan masyarakat lokal, serta membuka peluang kerja sama baru," ujar Wisnu dalam keterangan resmi yang diterima salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Senin (24/10/2022).
Adapun busana-busana yang ditampilkan, lanjut Wisnu, merupakan koleksi pribadi staf KBRI, dan juga pengurus DWP KBRI Windhoek.
Staf KBRI Windhoek serta pengurus DWP pun didapuk sebagai model dalam resepsi diplomatik tersebut.
Terkesima busana pengantin Palembang
Sebagai informasi, pagelaran dibuka dengan peragaan busana tradisional pasangan pengantin Palembang yang terdiri dari songket merah berlapis emas dilengkapi aksesori hiasaan berwarna senada yang menutupi bagian pundak hingga dada, serta mahkota berlapis emas.
Tampil dengan warna mencolok, busana tersebut memberi kesan mewah dan gemerlap.
Aksi lenggak-lenggok model pasangan pengantin Palembang pun berhasil memukau tamu undangan.
Kekaguman para undangan semakin semarak dengan peragaan busana tradisional lainya, seperti busana tradisional pengantin wanita dari Jawa Tengah (Jateng), Padang-Sumatera Barat (Sumbar), Bali, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sumatera Utara (Sumut), dan Kalimantan Barat (Kalbar).
Adapun pagelaran busana tradisional Indonesia ditutup dengan peragaan busana kebaya dari Jawa Barat (Jabar).
“Pemerintah Indonesia memprakarsai kampanye “Kebaya Goes To UNESCO”. Upaya ini bertujuan untuk mendorong kebaya Indonesia sebagai warisan budaya takbenda,” terang Wisnu.