Sosok Bima Rafsanjani Rafid, Mahasiswa Sosiologi UB yang Jadi Anggota DPRD Jatim Termuda

Sumber yang dilansir kumpulan berita terkini menyebutkan - Bima Rafsanjani Sumber yang dilansir kumpulan berita terkini menyebutkan, mahasiswa Departemen S1 Sosiologi FISIP Universitas Brawijaya (UB) menjadi anggota DPRD Jatim termuda periode 2024-2029.

Saat ini ia berusia 22 tahun.

"Kalau  untuk DPRD Jatim, betul saya yang paling muda di antara yang terpilih,” ujarnya, Kamis (4/4/2024).

Dalam pemilihan legislatif 2024, Bima maju lewat Partai Gerindra yang bertarung di dapil 4 Jatim (Banyuwangi, Bondowoso, Situdondo).

Sebagai pendatang baru, perolehan suara Bima lumayan besar yaitu 78.656 suara.

“Jujur perolehan jumlah suara itu di luar ekspektasi saya. Karena hitungan saya sebenarnya masih di bawah itu,” katanya.

Perolehan suara itu membuatnya bisa mengalahkan satu petahana anggota DPRD Jatim periode 2019-2014.

“Di dapil Jatim 4 itu ada sembilan kursi. Dari sembilan kursi, delapan kursi tetap dipegang petahana. Dan saya mengalahkan satu petahana lain,” papar mahasiswa FISIP angkatan 2020 ini.

Ia menduga mungkin faktor usianya yang masih muda membuat dia dan pemilih menjadi lebih dekat.

“Pemilih ingin ada inovasi dan visi misi baru untuk wilayahnya. Karena bagi mereka jika ada anak muda bisa sepemikiran dan sefrekuensi,” paparnya.

Biodata Bima Rafsanjani Sumber yang dilansir kumpulan berita terkini menyebutkan

Bima dibesarkan di keluarga yang akrab dengan politik.

Ayahnya, Ir Sumail Abdullah juga terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029.

Tapi bukan hal itu yang mendorongnya maju jadi caleg.

“Saya melihat demokrasi di Indonesia sedang naik daun. Anak muda sekarang banyak yang ditarik untuk bisa jadi caleg. Apalagi ada bonus demografi sekarang karena 60 persen pemilih dari Gen Z dan milenial,” tutur dia.

"Saya berpikir kalau saya maju di tingkat provinsi akan bisa berbuat lebih banyak terutama di tiga wilayah yaitu Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Situbondo,” jelasnya.

Baginya, setelah pelantikan nanti, tentu kinerjanya bakal disorot oleh masyarakat. Karena itulah, dia berkomitmen menjaga integritas, prinsip dan janji yang pernah dia ungkapkan.

“Tentu jika saya tidak bisa menepati janji-janji saya waktu kampanye bisa-bisa saya tidak akan di pilih lagi di kemudian hari,” tegasnya.

Dikatakan, ilmu yang diperoleh dari kampus menjadi bekal dia saat berkontestasi.

"Sebab di Sosiologi itu mengajarkan bagaimana kita di masyarakat itu bisa berinteraksi sosial, menjalin kedekatan dengan masyarakat sampai bisa mendapatkan kepercayaan dari mereka,” jelasnya.

Termasuk bagaimana caranya  bisa menggaet kelompok masyarakat yang berbeda agama, keyakinan, kultur dan budaya.

"Dari situlah ilmu atau rumus-rumus yang saya dapatkan selama berkuliah di Sosiologi UB ini,” papar pria asal Banyuwangi ini.

(sylvianita widyawati/Kumpulan berita terkini mengutip laporan)

editor: eben haezer

https://mataraman.tribunnews.com/2024/04/05/sosok-bima-rafsanjani-rafid-mahasiswa-sosiologi-ub-yang-jadi-anggota-dprd-jatim-termuda