Museum Macan Gelar Pameran Limbah Pukat Ikan, Tiket Gratis sampai 4 Juni
15-November-24, 19:53Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN) di Jakarta Barat menggelar open house pada 20 Mei-4 Juni 2023, yang menampilkan karya seni Penduduk Selat Torres.
Bertajuk "Ghost Nets: Awakening the Drifting Giants", karya ini menampilkan 18 seni tenun tangan yang terbuat dari limbah pukat ikan (jaring hantu/ghost nets) yang dirangkai oleh kelompok seniman Selat Torres.
- 10 Mal Dekat Museum MACAN Jakarta, Ada Mall Taman Anggrek
- Rute ke Museum MACAN Jakarta Barat, Bisa Naik Transjakarta
Terinspirasi oleh lautan yang menghubungkan Australia dan Indonesia, pameran unik ini menciptakan platform untuk mengeksplorasi bersama berbagai tantangan lingkungan hidup, termasuk pengurangan limbah plastik dan konservasi laut.
“Menampilkan kawanan ikan, penyu laut, dan keluarga pari manta raksasa, koleksi karya seni ini menggabungkan budaya Penduduk Selat Torres, seni kontemporer, dan advokasi lingkungan," kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM, saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (19/5/2023).
Lebih lanjut, Kurator Edukasi dan Program Publik Museum MACAN Nin Djani mengatakan, dari beberapa hewan laut, ikan pari jadi salah satu sorotan di karya ini.
Sebab, selama pengerjaan karya, para seniman Selat Torres juga menemukan banyak ikan pari terdampar di pinggir pantai.
“Jadi mereka sekaligus melakukan rescue mission, akhirnya menginspirasi mereka untuk di pameran ini untuk lebih fokus ke karya-karya berbentuk ikan pari,” ujar Nin Djani.
Dorong diskusi penggunaan sampah plastik
Penny mengatakan, penggunaan kembali pukat ikan sebagai karya tidak hanya memberdayakan sampah plastik.
“Tetapi juga mendorong diskusi tentang bagaimana kita semua dapat berkontribusi bagi pengurangan sampah plastik dan menjadi pelindung lautan yang lebih baik,” tutur Penny.
Karya berbentuk hewan laut yang berasal dari limbah pukat ikan tersebut dibuat dengan durasi sekitar 1,5 bulan.
Nin Djani menjelaskan, meski dibuat di perairan asal para seniman Selat Torres, limbah laut diduga berasal juga dari perairan Indonesia.
“Karya ini dibuat di tempat mereka, Selat Torres, yang mana lokasinya memisahkan Pulau Papua dan negara bagian Australia, Queensland,” jelas dia.
- Cara Pesan Tiket Museum MACAN Jakarta via Situs Web
- Lukisan hingga Benang, Karya Pertama Chiharu Shiota di Museum MACAN
Oleh karena itu, tak jarang sampah atau limbah laut yang terbawa banyak yang berasal dari perairan di sekitar.
“Banyak (limbah) dari Indonesia yang kebawa hanyut ke sana juga,” imbuhnya.