Serangan Udara Israel Tewaskan Setidaknya 61 Orang di Jalur Gaza
15-November-24, 19:33KAIRO - Serangan militer Israel di Jalur Gaza Palestina menewaskan setidaknya 61 orang dalam kurun waktu 48 jam, kata petugas medis pada Sabtu, (7/9/2024). Sebelas bulan setelah perang, sejumlah putaran diplomasi sejauh ini gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri konflik dan membebaskan sandera Israel dan asing yang ditawan di Gaza.
Serangan udara terhadap dua bekas sekolah yang menampung orang-orang terlantar, satu di Kota Gaza dan satu di Jabalia, menewaskan setidaknya 12 orang, kata petugas medis Palestina.
Militer Israel mengatakan serangan itu menargetkan orang-orang bersenjata Hamas yang beroperasi di kompleks itu. Lima orang lagi tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah di Kota Gaza, kata petugas medis Palestina, dengan total 28 orang tewas pada Sabtu.
Sayap bersenjata kelompok Hamas, Jihad Islam, dan Fatah mengatakan mereka telah memerangi pasukan Israel di seluruh Gaza dengan roket anti-tank dan bom mortir, dan dalam beberapa insiden meledakkan bom untuk menargetkan tank dan kendaraan militer lainnya, demikian dilaporkan Reuters.
Kedua pihak yang bertikai terus saling menyalahkan atas kegagalan para mediator, termasuk Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, untuk menengahi gencatan senjata. AS tengah bersiap untuk mengajukan proposal baru, tetapi prospek terobosan tampak tipis karena kesenjangan antara kedua belah pihak masih lebar.
Puluhan ribu warga Israel bergabung dalam protes di Tel Aviv dan kota-kota lain, menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya membuat kesepakatan yang akan membebaskan 101 sandera yang tersisa. Pembunuhan enam sandera minggu lalu memicu luapan amarah dan kesedihan yang berujung pada protes massal. Para sandera ditembak di kepala oleh Hamas, kata Israel, tidak lama sebelum jasad mereka ditemukan oleh pasukan di terowongan Gaza Sabtu lalu.