Poin-Poin Utama Hasil KTT Liga Arab-OKI terkait Konflik Israel-Palestina

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Pada Senin (11/11/2024) para pemimpin Arab dan Muslim berkumpul di Riyadh, Arab Saudi.

Mereka menyerukan diakhirinya pendudukan Israel di wilayah Palestina sebagai syarat utama bagi perdamaian regional.

Dilansir AFP, berikut adalah poin-poin penting dari pertemuan tersebut.

Tuntutan Penghentian Pendudukan

Pernyataan penutup KTT menyatakan bahwa perdamaian yang adil di Timur Tengah hanya dapat tercapai jika Israel mengakhiri pendudukan di semua wilayah Arab yang diduduki sejak 4 Juni 1967, termasuk Tepi Barat, Yerusalem Timur, Gaza, dan Dataran Tinggi Golan.

Mereka menegaskan kembali resolusi PBB dan Inisiatif Perdamaian Arab 2002, yang menawarkan hubungan diplomatik dengan Israel dengan syarat adanya negara Palestina yang berdaulat di perbatasan 1967.

Tanggapan Hamas

Hamas menyerukan kepada negara-negara Arab dan Muslim untuk mendukung komitmen ini dengan langkah nyata untuk menghentikan tindakan Israel, yang disebutnya sebagai genosida terhadap rakyat Palestina.

Kecaman terhadap Israel

Para pemimpin KTT mengecam apa yang mereka sebut sebagai “kejahatan mengejutkan” oleh militer Israel di Gaza. Mereka menyebutkan korban sipil besar akibat operasi militer Israel yang telah menewaskan lebih dari 43.600 orang di Gaza.

Pernyataan Arab Saudi dan Iran

Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, meminta penghentian segera tindakan militer Israel di Palestina dan Lebanon. Dia juga menekankan agar Israel tidak menyerang Iran, menyoroti perbaikan hubungan antara Riyadh dan Teheran.

Trump dan Kebijakan AS

Terpilihnya Donald Trump untuk periode kedua sebagai presiden AS mendapat perhatian.

Para pemimpin KTT memberikan sinyal kepada Trump tentang harapan mereka terkait keterlibatan AS di kawasan, termasuk seruan Iran untuk menghentikan dukungan militer AS terhadap kampanye militer Israel.

https://internasional.kompas.com/read/2024/11/12/210000970/poin-poin-utama-hasil-ktt-liga-arab-oki-terkait-konflik-israel