Bayi Badak Lahir di Way Kambas, Total 5 Ekor Hasil Perkembangbiakan Semi Alami
15-November-24, 16:41Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Seekor bayi badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) kembali lahir di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur. Total lima ekor dihasilkan dari perkembangbiakan semi alami di taman nasional itu.
Humas Balai TNWK Sukatmoko mengatakan, bayi badak berjenis kelamin jantan itu lahir dari induk bernama Delilah, betina berusia 7 tahun.
Menurutnya, kelahiran bayi badak Delilah baru diketahui pada Sabtu (25/11/2023) saat penjaga satwa menemukannya bersama sang induk di areal hutan kawasan Suaka Rhino Sumatera (SRS) TNWK sekitar pukul 08.19.
Diperkirakan, bayi badak itu lahir pada Sabtu (25/11/2023) sekitar pukul 04.00 WIB.
"Bayi badak Delilah ini lahir di luar waktu perkiraan, di hari kebuntingan 460 atau lebih cepat 10 hari," kata Sukatmoko saat dihubungi, Senin (27/11/2023).
Dia menambahkan, kondisi sang bayi dan induknya itu kini terpantau baik. Si bayi badak sudah mampu berdiri tegak dan berjalan.
"Saat ini bayi dan induknya sudah di dalam boma (kandang perawatan) di SRS. Berat bayi tercatat 25 kilogram," tutur dia.
Kelahiran bayi badak Delilah ini adalah kali kelima keberhasilan perkembangbiakan semi alami di SRS TNWK.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya dalam keterangan pers mengatakan, upaya konservasi badak Sumatera menunjukkan tren positif.
"Kelahiran bayi ini adalah kelahiran badak Sumatera kedua yang terjadi di tahun 2023," ungkap dia.
Dengan demikian, upaya konservasi di SRS itu menghasilkan total lima kelahiran sejak tahun 2012.
Lima kelahiran itu adalah Andatu (lahir tahun 2012), Delilah (2016), Sedah Mirah (2022), anak ketiga dari Ratu-Andalas (30 September 2023) dan anak dari Delilah-Harapan (25 November 2023).
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Satyawan Pudyatmoko mengatakan, SRS TNWK bekerjasama dengan Yayasan Badak Indonesia (Yabi) untuk konservasi badak Sumatera.
SRS ini bertujuan menghasilkan anak badak sumatera untuk mempertahankan keberlangsungan hidup spesies yang kini terancam punah tersebut.
"Anak-anak badak sumatera hasil program pengembangbiakan di SRS TNWK ke depannya dapat dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya," kata Satyawan.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Yabi, Jansen Manansang mengatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk membantu dan mendukung sepenuhnya program dan upaya Pemerintah Republik Indonesia khususnya dalam upaya konservasi badak di Indonesia.