Balas Putin, Negara-negara Uni Eropa Usir Diplomat Rusia
15-November-24, 16:10Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Jerman, Polandia, dan Swedia masing-masing menyatakan diplomat Rusia di negaranya berstatus "persona non grata" atau tidak diinginkan berada di negara itu sejak Senin (8/2/2021).
Pernyataan tersebut membalas keputusan Moskwa pekan lalu, untuk mengeluarkan diplomat dari tiga negara Uni Eropa (UE), terkait kasus pemimpin oposisi Alexei Navalny.
Rusia menuduh diplomat dari Swedia, Polandia, dan Jerman menghadiri demonstrasi untuk mendukung Navalny, musuh politik paling terkemuka Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Kami telah memberi tahu Duta Besar Rusia bahwa seseorang dari kedutaan Rusia diminta untuk meninggalkan Swedia," tulis Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde di Twitter mengutip AP pada Selasa (9/2/2021).
"Ini adalah tanggapan yang jelas atas keputusan yang tidak dapat diterima untuk mengusir seorang diplomat Swedia yang hanya melakukan tugasnya sebelumnya."
Kementerian Luar Negeri Jerman menyatakan keputusan Rusia mengusir diplomat Eropa, tidak dibenarkan dengan cara apa pun.
Mereka bersikeras staf Kedutaan Besar Jerman telah bertindak sesuai haknya di bawah Konvensi Wina, tentang Hubungan Diplomatik, untuk mengetahui perkembangan di lokasi demonstrasi.
Keputusan itu diambil dalam koordinasi erat dengan Polandia, Swedia dan layanan diplomatik UE.
Sementara dalam kicauan di Twitter, Kementerian Luar Negeri Polandia menulis "sesuai dengan prinsip timbal balik, mereka menganggap diplomat Rusia yang bekerja di Konsulat Jenderal di Poznan sebagai persona non grata."
Dalam sebuah pernyataan, anggota parlemen UE juga mengimbau "semua negara anggota UE menunjukkan solidaritas maksimum terhadap Jerman, Polandia dan Swedia.
UE meminta anggotanya mengambil semua langkah yang tepat untuk menunjukkan kekompakan dan “kekuatan persatuan” blok kawasan tersebut.
Para anggota parlemen menyerukan strategi baru untuk hubungan UE dengan Rusia. Yaitu berpusat pada dukungan bagi masyarakat sipil, yang mempromosikan nilai-nilai demokrasi, supremasi hukum, kebebasan fundamental dan hak asasi manusia.
Pengusiran itu terjadi ketika para pejabat UE tengah meninjau ulang masa depan hubungan bermasalah blok 27 negara itu dengan Moskwa.
Ada keprihatinan mendalam di UE bahwa tetangga besar mereka di timur, melihat demokrasi sebagai ancaman dan ingin menjauhkan diri dari UE.
Keputusan Moskow pada Jumat (5/2/2021), menjadi tamparan ekstra bagi orang-orang Eropa. Pasalnya itu terjadi ketika diplomat utama blok tersebut, Kepala Kebijakan Luar Negeri Josep Borrell, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.