Meski Ekonomi Global "Gelap", Investasi Asing di RI Tumbuh 44,2 Persen
15-November-24, 15:51Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan meski kondisi global sedang bergejolak, namun realisasi investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) di Indonesia pada 2022, justru tumbuh 44,2 persen mencapai Rp 654,4 triliun.
"Di mana PMA-nya akumulatif sebesar Rp 654,4 triliun atau setara dengan 54,2 persen (dari total investasi). Tumbuh secara year on year 44,2 persen. Jadi, bapak, ibu semua kita harus bersyukur ya bahwa di tengah kegelapan ekonomi global, FDI (foreign direct investment) yang masuk ke Indonesia masih tetap tumbuh sebesar 44,2 persen," ujarnya dalam Konferensi Pers, Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Menurut Bahlil, perolehan PMA tersebut berkat kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mampu memberikan kepercayaan serta kepastian terhadap para investor asing.
Pada kuartal IV-2022 saja, realisasi investasi asing masuk ke RI sebesar Rp 175,2 triliun atau meningkat 43,3 persen secara tahunan (yoy).
Menurut Bahlil, pencapaian tersebut didorong oleh kestabilan politik sehingga investasi asing tidak terganggu.
"Ini adalah progres kerja kita semua yang tidak main-main karena saya bersyukur kepada rakyat Indonesia juga bisa menjaga stabilitas opini politik yang tidak terlalu berlebihan sehingga investasi kita bagus," kata dia.
PMDN juga naik
Sementara itu, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada tahun lalu mencapai Rp 552,8 triliun, tumbuh 23 persen secara tahunan.
"Ini dalam sejarah PMDN kita itu biasanya tumbuh tidak lebih dari 13 persen maksimal 15 persen. Ini tumbuh 23,6 persen. Artinya yang percaya ini bukan hanya FDI, pengusaha nasional pun percaya terhadap apa yang dilakukan oleh pemerintah dan bagaimana ekonomi kita ke depan," kata Bahlil.
Adapun investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp 636,3 triliun. Sedangkan di Jawa, investasi capai Rp 570,9 triliun.
Pada kuartal IV-2022, penyebaran investasi di luar Jawa lebih tinggi ketimbang di Jawa. Di luar Jawa, realisasi investasinya mencapai Rp 164,2 triliun atau meningkat 52,2 persen, sedangkan di Jawa sebesar Rp 150,6 triliun atau 47,8 persen.
"Kemarin Bapak Presiden Joko Widodo juga sudah menyampaikan bahwa pertumbuhan investasi di luar Pulau Jawa sudah lebih besar ketimbang di Jawa," kata Bahlil.
"Ini juga mencerminkan bahwa konsistensi pemerintah lewat Presiden untuk membangun Indonesia sentris betul-betul terjaga juga," sambungnya.