Cerita Surya Hardjono, 3 Tahun Lebih Berburu Ratusan Tugu Triangulasi di Jawa-Bali

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional -  Surya Hardjono (43), pria asal Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah memiliki renjana tak biasa di bidang sejarah.

Berbekal peta dan buku-buku lawas terbitan Belanda, tiga tahun terakhir ia rajin berburu tugu triangulasi sampai ratusan titik di Jawa dan Bali.

Diketahui, tugu triangulasi adalah sebuah pilar atau pasak yang yang digunakan untuk membantu penyusunan peta Nusantara pada masa kolonial Belanda.

Namanya baru-baru ini dikenal di media sosial melalui unggahan akun Instagram @BogorDaily, yang mendokumentasikan dirinya sedang meneliti tugu triangulasi di Bogor, Jawa Barat.

Berikut lika-liku Suryo dalam mencari, mendokumentasikan, dan melestarikan sejumlah tugu-tugu yang pernah menjadi penanda penting dalam pemetaan wilayah Nusantara ini.

Awal mula berburu tugu triangulasi

Sejak kecil, Suryo Hardjono sudah memiliki ketertarikan pada bangunan bersejarah, karena orangtuanya kerap mengajaknya menyambangi tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah.

Minat tersebut kembali intens pada 2016, dengan mendokumentasikan berbagai macam bangunan bersejarah dalam bentuk foto.

“Tapi kan saya enggak punya komunitas, jadi belum mengerti caranya mengulik data gimana, mencari data gimana, metodologi mencari data gimana,” ujar Surya saat ditemui salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Kamis (15/8/2024).

Setelah itu ia masuk ke komunitas sejarah yang ada di Kota Solo, bernama Surakarta Heritage Society untuk mendalami minatnya tersebut.

Ia juga mendirikan komunitas lokal untuk memerhatikan peninggalan bersejarah di wilayah tempat tinggal di Baki yang bernama Mbako Mbaki.

Pada 2021, Surya tertarik pada tugu triangulasi, yang belum banyak diketahui masyarakat.

“Orang-orang sejarah itu lebih senang mengulik bangunan-bangunan yang besar misalnya, balai kota, jembatan, benteng, atau gedung,” katanya.

Minatnya muncul saat Surya masuk ke sebuah grup di Facebook yang membahas bangunan-bangunan Kolonial Belanda di Indonesia.

“Terus saya baca itu, scroll-scroll (media sosial), sambil lalu, besoknya mengetik triangulasi itu apa (di internet),” tutur dia.

Dari situ, Surya mendapat informasi ternyata ada tugu triangulasi yang berada tak jauh dari rumahnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/08/24/090000165/cerita-surya-hardjono-3-tahun-lebih-berburu-ratusan-tugu-triangulasi-di