Cahaya Surga Gereja Asam di Kota Tuan Rumah Babak 8 Besar Euro 2020
15-November-24, 15:28Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Munich, Jerman, merupakan salah satu kota yang akan menjadi tuan rumah babak 8 besar Euro 2020 antara Italia dan Belgia.
Selain merupakan kota penggemar sepakbola, Munich juga terkenal akan arsitektur kotanya yang menawan.
Salah satu bangunan yang mencuri perhatian adalah Gereja St Johann Nepomuk atau yang lebih dikenal sebagai Asamkirche.
Gereja ini dibangun oleh dua kakak beradik, yakni pematung Egid Quirin Asam dan pelukis Cosmas Damian Asam pada abad ke-17.
Pembangunan gereja ini berlangsung sekitar 13 tahun, mulai dari tahun 1733 hingga 1746.
Interior mengadopsi gaya arsitek German Late Baroque. Sementara pada bagian eksterior, diberi sentuhan arsitektur Rococo.
Mengutip The Culture Trip, Jumat (02/07/2021), awalnya gedung ini dibangun sebagai kapel pribadi untuk kedua kakak beradik ini. Jadi, ukurannya sangat kecil bila dibandingkan dengan gereja pada umumnya.
Langit-langit kereja berbentuk kolom spiral yang dihiasi lukisan yang menceritakan kehidupan St Johann Nepomuk, yang berasal dari Bohemia, Ceko.
Kapel ini hanya berukuran 22 kali 8 meter namun dipenuhi lukisan alegoris dan patung-patung indah. Meskipun ruangnya terbatas, terdapat tujuh area pengakuan dosa.
Asamkirche penuh dengan lambang dan konsep. Bahkan Asam bersaudara menggunakan cahaya untuk menyampaikan pesan pertobatan.
Area bangku diletakan pada tempat yang lebih gelap dan melambangkan penderitaan di bumi. Sementara bagian tengah yang didominasi warna putih ditujukan untuk Kaisar.
Cahaya yang membanjiri dari atas langit-langit melambangkan Tuhan dan cahaya surga. Cahaya ini pula yang membuat lukisan Cosmas terlihat menonjol.
Jendela tersembunyi pada bagian atas kapel membuat cahaya leluasa masuk dan menerangi tiga sosok trinitas, sehingga tampak bersinar.
Bagian gereja pernah mengalami kerusakan parah karena bom pada tahun 1944. Jadi area paduan suara yang ada saat ini adalah rekonstruksi dari tahun 1980-an.
Kedua saudara ini mengasah keterampilan seni mereka di Italia, sehingga area altar menggambarkan kedekatan mereka dengan negara tersebut.
Empat kolom yang membingkai altar adalah referensi kolom di atas makam Santo Petrus di Roma.
Meskipun awalnya sang perancang ingin gereja itu untuk penggunaan pribadi, namun akhirnya tempat ini dibuka untuk umum pada tahun 1746.
Saat ini, wisatawan dapat mengunjungi gereja secara gratis. Namun mereka hanya dapat mengakses area lobi.
Badan utama bangunan yang berlokasi dalam pagar bisa dimasuki hanya pada waktu tertentu saja.