Prabowo Sebut Neraca Dagang Surplus 5 Tahun, Benarkah?

Jakarta, Dikutip oleh kumpulan berita terkini dari media nasional Indonesia - Prabowo Subianto, Calon Presiden (Capres) nomor urut dua menyebutkan RI sekarang jadi panutan. Salah satunya, karena neraca dagang kita surplus mungkin lima tahun beruntun.

"Kita sekarang pun sudah menjadi panutan, bagi negara di Afrika begitu banyak negara di Afrika melihat ke kita datang ke kita minta belajar dari kita karena kita dianggap negara selatan yang cukup berhasil. Neraca perdagangan kita bagus. surplus perdagangan mungkin lima tahun berturut-turut" Ungkap Prabowo dalam Debat Capres pada Minggu (7/1/2024).

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), pada November 2023 neraca dagang RI mencatatkan surplus sebesar US$ 2,41 miliar, turun dari Oktober yang sebesar US$ 3,48 miliar. Sementara dalam basis tahunan, turun nyaris 50% dari US$ 5,10 miliar pada 2022.

Secara realita, neraca dagang pada November 2023 merupakan surplus ke-43 bulan beruntun atau setara 3,5 tahun terakhir. Terakhir kali, neraca perdagangan Indonesia defisit yakni pada April 2020. Ini menjadi pencapaian sendiri bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Catatan tersebut menjadikan Jokowi sebagai raja dagang pasca reformasi. Sebelumnya posisi ini dipegang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (42 bulan).

Surplus terpanjang yang dicatat Indonesia adalah selama 153 bulan yang terbentang dari Juli 1995-Maret 2008. Periode tersebut terbentang dari periode pemerintahan Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, hingga Megawati Soekarnoputri.

Dalam satu kali masa pemerintahan, surplus terpanjang masih ditorehkan Soeharto. Presiden Soeharto yang memerintah selama 32 tahun di Indonesia pernah mencatatkan surplus panjang selama 91 bulan pada periode Agustus 1975 hingga Februari 1983.

CNBC INDONESIA RESEARCH

https://www.cnbcindonesia.com/research/20240107200639-128-503438/prabowo-sebut-neraca-dagang-surplus-5-tahun-benarkah