Pertamina NRE dan VKTR Bekerja Sama Percepat Transisi EV di Indonesia
15-November-24, 14:41Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Pertamina & New Renewable Energy (PNRE) atau Pertamina NRE sebagai sub holding PT Pertamina (Persero) yang berfokus pada energi baru dan terbarukan (EBT), bekerja sama dengan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR).
Untuk diketahui, VKTR adalah anak perusahaan Bakrie Group atau Kelompok Usaha Bakrie yang menjadi pionir mobilitas kendaraan listrik (EV) komersial dan publik.
Melalui pengumuman terobosan kemitraan, Senin (13/11/2023), Pertamina NRE dan VKTR mendedikasikan perusahaan demi merintis solusi mobilitas berkelanjutan untuk transportasi umum di Indonesia.
Kemitraan yang diresmikan melalui letter of intent (LoI) bersama United States (US) International Development Finance Corporation (DFC) itu merupakan upaya strategis untuk mencapai target Indonesia Net Zero Emission (NZE) 2060.
Sebagai kota dengan kepadatan aktivitas seperti Jakarta, dekarbonisasi transportasi merupakan langkah penting dalam peningkatan kualitas udara perkotaan.
Oleh karenanya, kolaborasi tersebut dinilai tepat waktu dan penting karena juga sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi sebelumnya berpersan untuk mempercepat elektrifikasi transportasi umum, sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 dan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022.
Dengan populasi bus yang berjumlah lebih dari 260.000, Indonesia menghadirkan peluang besar bagi penetrasi bus listrik.
Kemitraan tersebut memperkenalkan model Electric Mobility as a Service (eMaaS) yang inovatif, menawarkan pembiayaan fleksibel untuk pengoperasian dan pemeliharaan bus kendaraan listrik, sehingga mengurangi ketergantungan pada pendanaan pemerintah.
Pada penandatanganan LoI di Washington, DC, CEO VKTR Gilarsi Wahju Setijono mengatakan, kombinasi keahlian Pertamina NRE dan VKTR dalam elektrifikasi transportasi umum dan energi terbarukan secara unik menempatkan kedua pihak untuk memimpin solusi transformatif di Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk memfasilitasi infrastruktur kendaraan listrik yang komprehensif, transisi dari model capital expenditure (capex) ke operating expenditure (opex), dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia,” imbuhnya dalam siaran pers yang diterima salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Selasa (14/11/2023).
Dedikasi capai NZE 2060
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Pertamina NRE Dannif Danusaputro mengatakan, pihaknya berdedikasi untuk mempercepat capaian NZE 2060.
“Kami fokus pada dekarbonisasi sektor-sektor yang menantang melalui solusi rendah karbon, pengembangan energi terbarukan, dan membangun bisnis masa depan yang mencakup bisnis kendaraan listrik, baterai, hidrogen ramah lingkungan, dan karbon. Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan mempercepat upaya kami,” ucapnya
Dannif mengungkapkan bahwa kemitraan tersebut bertujuan untuk membantu entitas seperti TransJakarta dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dalam mengembangkan infrastruktur yang diperlukan untuk adopsi kendaraan listrik secara luas.
Terkait eMaaS, ia menjelaskan, model tersebut tidak terbatas pada kendaraan. Proyek ini mencakup infrastruktur penting seperti stasiun pengisian daya dan sumber energi terbarukan, yang menawarkan solusi holistik dan hemat biaya untuk kota-kota besar di Indonesia.
“Upaya kolaboratif melalui e-MaaS ini siap untuk diimplementasikan di berbagai sektor, mendorong proyek transportasi ramah lingkungan dan transformasi kelistrikan,” ujar Dannif.
Selain itu, lanjutnya, secata skalabilitas, proyek ini juga membuka jalan untuk ekspansi ke wilayah lain, sehingga mendorong ekosistem transportasi ramah lingkungan yang kuat dan berkelanjutan.
Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, kerja sama tersebut mewujudkan salah satu inisiasi pihaknya dalam sustainability, yakni membangun ekosistem EV di Indonesia.
"Kami berharap, partnership ini mampu mendorong pertumbuhan bauran energi pada energi baru terbarukan di industri otomotif, terutama transportasi umum. Sehingga, emisi dari kendaraan bisa lebih berkurang," tuturnya.