Sempat Dikira Jatuh Terpeleset, Gadis di Kediri Ternyata Dibunuh Calon Kakak Ipar
15-November-24, 14:27Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Deasy Rahmasari (19), seorang gadis asal Kelurahan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, ditemukan tewas tergeletak di kamar mandi rumah Andi Hermawan, pacarnya, Sabtu (24/2/2024) tengah malam.
Kematiannya itu sempat diduga karena jatuh terpeleset. Namun dari penyelidikan, terungkap korban dibunuh oleh Nova Susilo (28), calon kakak iparnya sendiri.
Kepala Unit Pidana Umum (Kanit Pidum) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Kediri Inspektur Satu (Iptu) Endra Maret mengatakan, tersangka Nova Susilo ditangkap kurang dari 24 jam dari penemuan jenazah korban.
"Dari laporan itu kita lakukan penyelidikan, akhirnya kita amankan terduga pelaku. Saat ini sudah kita tahan dan statusnya tersangka,” ungkap Iptu Endra Maret dihubungi salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Selasa (27/2/2024).
Adapun penyebab kematian korban, dari pemeriksaan awal diduga karena kehabisan napas akibat dipiting pelaku.
"Dugaan awal pelaku melakukan aksinya dengan memiting leher korban sehingga korban kehabisan oksigen,” lanjutnya.
Tersangka Nova yang asli Jawa Tengah itu dikenakan pasal 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara.
Selain itu juga dikenakan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia, ancaman 7 tahun penjara.
Kronologi kasus
Iptu Endra menceritakan, peristiwa itu bermula saat pasangan tetangga Andi Hermawan yakni Iwan Susanto dan Wiwik baru saja pulang dari berjualan tengah malam.
Mereka menemukan tubuh korban di kamar mandi. Saat itu Andi Hermawan sedang tidak ada di rumah.
Kebetulan antara Iwan Susanto dan Andi Hermawan tersebut saling bertetangga dan mereka berbagi kamar mandi.
Sosok Deasy juga sudah cukup dikenal karena kerap apel ke rumah Iwan.
Atas temuan itu Iwan dan Wiwik lantas menghubungi beberapa tetangga lain untuk menolongnya. Jenazah Deasy lalu dibawa pulang oleh keluarga yang datang ke lokasi.
"Saat itu dugaan awal terpeleset lalu jenazah korban dibawa pulang keluarganya,” kata Endra.
Saat mengurus jenazah korban untuk keperluan pemakaman, pihak keluarga mulai curiga.
Sebab ada beberapa bekas luka dan yang paling kentara di bagian leher sehingga mereka melaporkannya kepada polisi.
Setelah dipastikan ada luka, polisi kemudian membawa jenazah korban ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi.
"Dari autopsi awal itu dipastikan korban pembunuhan lalu teman-teman Reskrim mulai lakukan penyelidikan hingga mengamankan terduga pelaku itu,” pungkas Endra.