Kala Kevin Diks Jadi Sosok Pilar Tim yang Tumbangkan MU di Liga Champions
15-November-24, 14:14Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Bek diaspora terbaru Timnas Indonesia, Kevin Diks, pernah menjadi bagian tim FC Copenhagen yang menghadirkan Man United salah satu kekalahan terburuk mereka di Liga Champions.
Timnas Indonesia kedatangan satu lagi pemain diaspora yang bakal memperkuat skuad Shin Tae-yong. Bek tangguh Kevin Diks telah menyatakan komitmennya untuk membela Merah Putih.
Kevin Diks memiliki darah Indonesia dari ibunya yang berasal dari Ambon, Maluku, dan saat ini bermain untuk klub FC Copenhagen.
Sejak bergabung dengan kubu Denmark tersebut pada 2021, pemain berusia 28 tahun tersebut telah tampil dalam 132 laga dan mencetak 16 gol.
Salah satu laga paling terkenal Kevin Diks bersama FC Copenhagen adalah kala mereka memberikan Man United asuhan Erik ten Hag kekalahan menyakitkan di ajang tertinggi sepak bola Eropa Liga CHampions.
Laga tersebut datang ketika Copenhagen menjadi tuan rumah bagi Man United pada laga fase grup Liga Champions msuim lalu, tepatnya pada 8 November 2023.
Diks tampil di jantung pertahanan Copenhagen pada laga di Stadion Parken tersebut.
Man United sebenarnya sempat unggul 2-0 pada laga tersebut tetapi situasi berubah setelah Marcus Rashford mendapatkan kartu merah langsung, tiga menit sebelum jeda babak.
Copenhagen langsung membalas jadi 2-2 menjelang kedua tim turun minum.
Kendati penalti Bruno Fernandes membawa Man United unggul pada awal babak kedua, dua gol tuan rumah pada 10 menit akhir laga membuat Man United harus pulang dengan tangan hampa.
Kekalahan tersebut adalah yang kesembilan dari 17 laga bagi Man United di semua kompetisi hingga fase musim tersebut.
Kevin Diks menjadi salah satu pemain tuan rumah yang menonjol pada laga tersebut. Ia bahkan menuntaskan 99 persen operan (89 dari 90) dan membuat dua operan kunci.
Menorehkan 96 sentuhan bola, Diks menjadi pemain Copenhagen kedua terbanyak yang terlibat dalam permainan.
Man United akhirnya finish di dasar Grup A ketika itu, di bawah Bayern Muenchen, Copenhagen, dan Galatasaray.
Musim lalu secara resmi menjadi yang terburuk sepanjang sejarah partisipasi MU di Liga Champions dengan hanya mengambil empat poin.
Sebelumnya, Setan Merah tak pernah gagal meraih poin lebih sedikit dari enam di fase grup. Mereka juga kebobolan 15 gol di fase grup, terbanyak bagi suatu tim Premier League.