Pertamina Jajaki Peluang Kerja Sama di Forum Bisnis Indonesia-AS
15-November-24, 14:02Jakarta, Sumber yang dilansir kumpulan berita terkini menyebutkan - PT Pertamina (Persero) melalui subholdingnya Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) menjajaki peluang kerja sama strategis pada Forum Bisnis Indonesia-Amerika Serikat, yang berlangsung di The Mayflower Hotel, Washington DC, Amerika Serikat (AS), Senin 26 Agustus 2024.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, sebagai BUMN, Pertamina turut berpartisipasi aktif dalam acara yang diselenggarakan KBRI di Amerika Serikat ini karena berperan penting untuk membuka peluang dan mendorong Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia.
"Pertamina menggunakan momen penting ini untuk menyampaikan kebijakan sustainability perusahaan sekaligus membuka peluang investasi dan kerja sama dengan mitra global khususnya di sektor pengembangan energi baru terbarukan," ujar Fadjar dalam keterangan resminya, Selasa (27/8/2024).
Dia menambahkan, kebijakan sustainability Pertamina sangat terbuka untuk dijalankan dengan kerja sama yang kuat bagi di tingkat nasional maupun global. Ini mengingat, Indonesia memiliki potensi sumber daya energi bersih yang berpotensi menarik investor internasional.
"Pertamina terus meyakinkan dunia internasional untuk mendukung program transisi energi untuk mempercepat target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060," imbuhnya.
Sementara itu, CEO Pertamina Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) John Anis menjelaskan bahwa pihaknya memiliki mandat untuk mendukung pemerintah Indonesia mencapai target penurunan emisi, sekaligus untuk menyiapkan bisnis masa depan bagi Pertamina. PNRE juga memiliki aspirasi menjadi pemimpin dalam membangun ekosistem NZE di Indonesia.
"PNRE mengalokasikan capex yang besar untuk pengembangan energi baru terbarukan. Hingga 2029, capex PNRE akan mencapai USD 6,2 miliar," ujar John Anis.
Di samping itu, dia mengatakan, sebanyak 63% belanja modal dialokasikan untuk pengembangan tenaga surya, angin dan geothermal. Selebihnya sebanyak 18% untuk pengembangan solusi rendah karbon termasuk dekarbonisasi, kemudian biomassa dan bioetanol (11%) serta pengembangan bisnis masa depan (6%).
"PNRE berkomitmen untuk menumbuhkan bisnisnya, oleh karena itu, kami membuka peluang untuk bekerja sama baik dengan mitra domestik maupun internasional termasuk Amerika Serikat," tandas dia.
Sebagai informasi, Forum Bisnis yang digelar dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan bilateral Indonesia - AS tersebut turut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Under Secretary of Commerce for International Trade of The United States Marisa Lago, dan sejumlah perwakilan pemerintah AS dan Indonesia, juga pelaku usaha dari kedua negara.
JK Jadi Saksi Sidang Kasus Karen Agustiawan