Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya
15-November-24, 12:38PADA Februari lalu, ribuan dokter di Korea Selatan melancarkan aksi mogok kerja massal sebagai protes terhadap keputusan pemerintah terkait penambahan kuota penerimaan mahasiswa kedokteran. Hanya beberapa minggu setelahnya, fenomena dokter mogok kerja juga terjadi di Kenya di Afrika Timur.
Di Kenya, mogok kerja massal dimulai pada 12 Maret dan telah diikuti oleh setidaknya 4.000 dokter. Sampai saat ini, mogok kerja massal masih terus terjadi dan belum ada tanda-tanda akan segera berakhir.
Sebagai konsekuensinya, banyak layanan kesehatan di rumah sakit terpaksa berhenti beroperasi karena kekurangan dokter yang bertugas. Hal ini juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Banyak orang yang memerlukan perawatan medis segera justru tidak mendapatkan perhatian yang memadai karena kurangnya dokter yang tersedia untuk melayani mereka.
Apa yang menyebabkan para dokter di Kenya itu melakukan mogok kerja?
Perjanjian Perundingan Bersama Tahun 2017
Ini bukan kali pertama dokter-dokter di Kenya melakukan mogok kerja massal. Tahun 2017, dokter-dokter di negara berpopulasi sekitar 51 juta itu pernah melakukan mogok kerja massal untuk menagih janji pemerintah empat tahun sebelumnya yang belum ditepati.
Di tahun 2013, pemerintah berjanji akan meningkatkatkan bayaran bagi para dokter. Selain itu, pemerintah juga berjanji untuk menyisihkan uang guna mendanai penelitian medis dan pelatihan berkelanjutan kepada para dokter.
Melalui perjanjian yang sama, pemerintah menjanjikan akan membuka 400 posisi residensi baru, penetapan upah lembur, pembuatan prosedur pengaduan atas kekurangan peralatan, dan mempekerjakan 1.200 dokter baru setiap tahun selama 4 tahun ke depan guna mengatasi krisis dokter nasional.
Namun, janji tersebut tidak ditepati sehingga menimbulkan amarah dari para dokter. Dokter-dokter mulai mogok kerja dan turun ke jalan menuntut pemerintah untuk segera menepati janji.
Karena para dokter mogok, banyak orang meninggal akibat sulitnya mengakses layanan kesehatan dan tidak memiliki biaya untuk membayar layanan rumah sakit swasta.
Pada akhirnya, protes tahun itu berakhir dengan perjanjian baru, perjanjian perundingan bersama tahun 2017. Perjanjian tersebut turut menjanjikan hal-hal seperti kenaikkan gaji dan kondisi kerja yang lebih baik bagi para dokter.
Lagi-lagi, janji tersebut tidak ditepati sampai dengan tahun ini sehingga mengakibatkan fenomena mogok kerja yang baru-baru ini terjadi.
Pemerintah Mengaku Tak Memiliki Uang
Dipimpin oleh Persatuan Praktisi Medis, Apoteker, dan Dokter Gigi Kenya (KMPDU), ribuan dokter magang, dokter medis, apoteker, dan dokter gigi turun ke jalan untuk menuntut pemerintah agar menepati janjinya di tahun 2017, termasuk kenaikan gaji. Para dokter juga melakukan protes akibat kegagalan pemerintah dalam mempekerjakan dokter-dokter magang.
Di minggu pertama protes, pemerintah sempat menawarkan tawaran lain, namun ditolak oleh serikat dokter karena masih jauh dari yang mereka harapkan.