Cerita Pengacara Minta Rp 87 T Usai Bikin Boncos Elon Musk Rp 865 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengacara bagi pemegang saham yang membantu membatalkan paket kompensasi Elon Musk senilai US$ 55,8 miliar (Rp 865 triliun) meminta pengadilan Delaware pada hari Jumat (1/3/2024) pekan lalu untuk menyetujui biaya hukum senilai sekitar US$ 5,6 miliar (Rp 87 triliun).

Jika dikabulkan, ini akan menjadi rekor pembayaran bagi profesi pengacara. Para pengacara yang terlibat meminta untuk dibayar hampir seluruhnya dalam bentuk saham Tesla, permintaan yang jarang terjadi dari pengacara yang berada di pihak pemenang putusan.

Keputusan hakim Kathaleen McCormick pada bulan Januari untuk menghapus paket gaji Musk di Tesla adalah putusan terbesar dalam sejarah Pengadilan Distrik Delaware. McCormick memerintahkan Musk, CEO Tesla, untuk mengembalikan opsi saham yang dia terima berdasarkan paket kompensasi tahun 2018, yang bernilai maksimum $55,8 miliar.

Hakim memihak pemegang saham Tesla Richard Tornetta, yang menuduh dewan direksi melanggar kewajiban fidusia mereka kepada investor dalam menyetujui kompensasi.

McCormick akan memutuskan berapa nilai pengembalian paket kompensasi tersebut bagi Tesla dan sehubungan dengan itu, berapa banyak dari uang yang akan diterima pengacara sebagai betuk upah dan kompensasi.

"Pengacara yang tidak melakukan apa pun selain merugikan Tesla menginginkan US$6 miliar. Kriminal," tulis Musk pada X Jumat malam.

Dalam pengajuan ke pengadilan hari Jumat, pengacara pemegang saham meminta lebih dari 29 juta saham Tesla dan tambahan $1 juta untuk menutupi biaya.

Hakim di pengadilan bisnis khusus Delaware umumnya menghitung biaya hukum berdasarkan besarnya putusan atau penyelesaian, dan tahap penyelesaian kasus. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat berarti kompensasi yang lebih besar dibandingkan pengadilan lain.

Biasanya pengacara menerima sekitar sepertiga dari penyelesaian atau putusan yang dimenangkan kliennya, terutama dalam gugatan di mana kasusnya dilanjutkan melalui persidangan hingga putusan akhir. Biaya yang diminta oleh pengacara dalam gugatan ke Elon Musk baru-baru ini porsinya sekitar 11% dari dana yang berhasil dipulihkan.

Penghargaan yang diminta akan jauh lebih tinggi dibandingkan rekor sebelumnya di pengadilan Delaware-yaitu di bawah $300 juta, kata para profesor hukum.

"Biayanya akan sangat besar karena jumlah uang yang dimenangkan juga besar," kata Charles Elson, mantan profesor di Universitas Delaware.

Sosok Pengacara yang Bikin Elon Musk Boncos

Keputusan pembatalan paket bonus Elon Musk tidak datang dalam semalam, melainkan lewat perjuangan 5 tahun dibantu oleh seorang pengacara dengan pengalaman puluhan tahun.

Pengacara itu sebelumnya pernah mewakili sejumlah perusahaan besar seperti Goldman Sachs dan 21st Century Fox, dan teranyar seorang pemegang saham Tesla yang bermain drum di sebuah band heavy-metal.

Gugatan yang diajukan pada tahun 2018, menuduh bahwa Elon Musk yang merupakan CEO Tesla mengendalikan proses pengambilan keputusan dan bahwa para eksekutif menyesatkan investor, yang kemudian menyetujuinya. Musk mengatakan dia tidak mendikte ketentuan rencana gajinya.

Greg Varallo adalah kuasa hukum utama penggugat yang merupakan pemegang saham individu Tesla, yakni Richard Tornetta. Varallo dan timnya mengalahkan tim pengacara yang dipimpin oleh firma hukum kelas berat New York Cravath, Swaine & Moore dan mantan ketuanya, Evan Chesler.

Kasus ini awalnya diajukan oleh pengacara dari Friedman Oster & Tejtel dan Andrews & Springer di pengadilan Delaware. Friedman Oster & Tejtel merupakan firma hukum yang berbasis di New York, namun mengkhususkan diri dalam kasus pelanggaran perusahaan di Delaware

Sementara itu, Varallo dan beberapa pengacara lainnya di Bernstein, Litowitz, Berger & Grossmann, bergabung dalam litigasi pada tahun 2021.

Sebagai mantan pengacara korporasi, Varallo telah mengajukan tuntutan hukum terhadap ratusan perselisihan bisnis yang kompleks di seluruh AS, termasuk di Delaware. Dia mewakili Goldman Sachs dalam gugatan terhadap struktur kompensasinya, dan menjabat sebagai penasihat utama untuk News Corp dan 21st Century Fox dalam litigasi pemegang saham.

Pada tahun 2019, setelah tiga dekade berkarir di firma pertahanan perusahaan Richards, Layton & Finger, Varallo membuat keputusan yang tidak biasa bagi seorang pengacara korporasi yang sudah mapan. Yakni, mulai bekerja untuk para penggugat.

"Ini adalah peluang dalam cara yang sangat entrepreneurial, untuk melakukan sesuatu yang benar-benar baru, untuk bekerja dengan orang-orang yang saya kenal, tetapi di bidang yang memerlukan pembelajaran baru dari saya," katanya dalam wawancara podcast tahun 2021.

Di waktu luangnya, Varallo berkata bahwa dia menikmati berburu angsa dan bebek, serta bermain poker.

"Kami mengajukan tuntutan hukum di dunia di mana kami memiliki informasi yang tidak sempurna, dan Anda bermain poker kompetitif di dunia di mana Anda memiliki informasi yang tidak sempurna," katanya.

"Menurut saya, ada beberapa hal yang tumpang tindih di antara keduanya."

Sementara itu, Tornetta si penggugat utama, sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan yang membuat peralatan audio purna jual untuk mobil dan perusahaan otomotif.

Pada pertengahan tahun 2000-an, Tornetta bermain drum di band heavy-metal bernama Dawn of Correction, yang menggambarkan dirinya sebagai "rock and roll agresif yang keras dengan fondasi akar metal lama."

Varallo kemudian menuai pujian karena tidak mundur selama proses litigasi. Meskipun beberapa orang membuat pernyataan online yang negatif tentang kasus tersebut.

Elon Musk Curhat Suku Bunga Tinggi, Orang Gak Bisa Beli Mobil

https://www.cnbcindonesia.com/market/20240304130122-17-519435/cerita-pengacara-minta-rp-87-t-usai-bikin-boncos-elon-musk-rp-865-t