Paguyuban Pedagang Daging Sapi Mogok, Pedagang Daging Pasar Bantul Libur Jualan

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Mogoknya Paguyuban Pedagang Daging Sapi (PPDS) Kalurahan Segoroyoso, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, membuat pedagang daging sapi libur berjualan di Pasar Bantul.

Kepala Bidang Sarana Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Bantul Arum Bidayati mengatakan, tidak adanya pedagang yang berjualan daging sapi di Pasar Bantul.

Pihaknya juga belum bisa memastikan kapan akan dibuka kembali, karena kemungkinan menunggu penyembelihan lagi.

"Libur karena tidak ada barang (daging sapi) dari Segoroyoso." kata Arum kepada wartawan di Bantul Kamis (2/6/2022).

Seorang pedagang daging kambing muda di Pasar Bantul, Weni (50) mengatakan, pedagang daging sapi tidak berjualan sejak kemarin, Rabu (1/6/2022).

"Terhitung sejak kemarin Rabu (1/6/2022) dan Sabtu (4/6/2022) Insya Allah mulai jualan lagi. Jadi libur 3 hari," kata Weni

Dikatakannya penyebab penjual daging karena PPDS tidak beroperasi sementara. Dirinya masih berjualan karena pasokan hewan masih ada.

"Kalau saya kan jualan kambing muda yang sehat-sehat. Kalau kambing tidak ada masalah dan mudah-mudahan tidak ada," kata dia.

Sebelumnya, penutupan sementara beberapa pasar hewan di DIY dan Jawa Tengah karena temuan hewan ternak bergejala penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat PPDS Segoroyoso mogok menyembelih sapi.

"Kita sudah buat surat edaran untuk tidak melakukan penyembelihan dan perdagangan daging sapi terhitung mulai Selasa (31/5/2022) malam hingga Jumat (3/6/2022). Suratnya sudah kita edarkan Senin (30/5/2022) malam," kata Ketua PPDS Segoroyoso Rejo Mulyo saat dihubungi wartawan, Selasa (31/5/2022).

Penutupan tersebut menyebabkan pasokan sapi untuk disembelih sangat minim bahkan tidak ada.

Para pedagang mengandalkan pasokan sapi dari pasar hewan seperti Siyono Harjo dan Munggi, Gunungkidul; pasar hewan Prambanan di Sleman dan pasar hewan di Muntilan, Jawa Tengah.

"Sehari memotong 52 ekor sapi dan jumlah tidak mungkin mampu dipasok oleh pasar hewan yang saat ini masih buka karena pasar hewan yang skalanya kecil," kata Rejo.

"Jika harga sapi tinggi, kami masih bisa motong. Namun kalau tidak ada sapi yang dipotong, trus mau motong apa?," ucap Rejo. Bahkan aksi mogok akan berlanjut jika pasar hewan tak segera dibuka.

"Kami hanya berharap pasar kembali dibuka. Dan jika belum dibuka kami tetap lanjutkan mogok," lanjutnya.

Rejo mengatakan, para pedagang daging di pasar tradisional dipastikan tidak akan buka jika tidak ada pasokan.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/02/211353978/paguyuban-pedagang-daging-sapi-mogok-pedagang-daging-pasar-bantul-libur