Di Bawah Target APBN, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 Diperkirakan 5,1 Persen
15-November-24, 10:00Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,1 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada 2024.
Angka tersebut masih dibawah target pertumbuhan ekonomi sebagaimana yang ditetapkan dalam APBN 2024 sebesar 5,2 persen yoy.
"Dengan perkembangan tersebut, perekonomian Indonesia tahun 2024 diprakirakan tumbuh 5,1 persen yoy," ujar Sri Mulyani saat konferensi pers KSSK di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2024).
Sri Mulyani memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap menunjukkan performa baik di tengah dinamika risiko global.
Dia menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia menjelang akhir tahun akan didorong oleh penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada November mendatang, yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi rumah tangga.
Peningkatan mobilitas masyarakat pada hari libur nasional, termasuk Hari Raya Natal dan Tahun Baru, juga diharapkan memberikan kontribusi positif bagi aktivitas konsumsi.
Selain itu, kinerja sektor manufaktur dan perdagangan menjadi penopang utama pertumbuhan dari sisi produksi.
"Ini sejalan dengan daya beli masyarakat yang terjaga dengan stabilitas dan inflasi yang rendah serta peningkatan aktivitas untuk meningkatkan nilai tambah dari output produksi," ucapnya.
Sri Mulyani juga memprediksi bahwa perekonomian domestik pada Kuartal III-2024 akan tumbuh di atas 5 persen yoy, melanjutkan kinerja positif dari Kuartal II 2024 yang didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap terjaga, terutama di kalangan kelas menengah ke atas.
Investasi juga terus meningkat seiring dengan selesainya berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Kinerja ekspor non-minyak dan gas (migas) juga diperkirakan akan meningkat, didorong oleh produk manufaktur dan pertambangan.
"Ke depan, peningkatan aktivitas perekonomian domestik diprakirakan berlanjut hingga akhir tahun 2024," kata Sri Mulyani.
Di sisi lain, pemerintah akan berupaya mengarahkan kebijakan untuk menjaga daya beli masyarakat, stabilitas harga, serta berbagai Program Perlindungan Sosial (Perlinsos), yang menjadi penopang utama aktivitas ekonomi.
Dia memprediksi bahwa untuk tahun 2025, perekonomian Indonesia akan tumbuh sebesar 5,2 persen yoy, didorong oleh permintaan domestik dan penguatan reformasi struktural yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas serta memperkuat struktur pertumbuhan ekonomi, termasuk sektor-sektor yang dapat menyerap tenaga kerja dan memiliki nilai tambah yang tinggi.