ADB Gunakan Separuh Pendanaan untuk Atasi Perubahan Iklim pada 2030
15-November-24, 09:58Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Asian Development Bank (ADB) telah berkomitmen untuk mengalokasikan 50 persen pinjaman tahunannya untuk pembiayaan iklim pada 2030.
Komitmen ini merupakan bagian dari strategi ADB yang lebih besar untuk meningkatkan kapasitas keuangannya dan mengatasi berbagai masalah pembangunan yang krusial di Asia dan Pasifik.
Seperti dikutip dari ESG News, Rabu (11/9/2024) ADB meningkatkan pinjaman keuangan untuk mengatasi masalah iklim dari 35 persen menjadi 50 persen pada tahun 2030 dengan target kumulatif sebesar 100 miliar dollar AS.
Sejauh ini baru 30 miliar dollar AS yang disumbangkan dari target untuk pembiayaan iklim.
"Kami ingin menjadi bank perubahan iklim di kawasan ini," ungkap Tomoyuki Kimura, Direktur Strategi ADB.
Strategi ADB yang lebih luas, yang diuraikan dalam Tinjauan Jangka Menengah Strategi 2030, berfokus pada lima bidang utama.
Kelima bidang utama itu adalah penanganan perubahan iklim, mengembangkan sektor swasta yang tangguh, perawatan kesehatan, transformasi digital, dan membangun ketahanan bagi masyarakat yang rentan.
Pembangunan Sektor Swasta
Sementara itu untuk menstimulasi pembangunan sektor swasta, ADB menargetkan pendanaan sebesar 13 miliar dollar AS dari tahun 2019 hingga 2030. Hal ini juga mengalami peningkatan yang signifikan dari angka 3,7 miliar dollar AS yang telah dimanfaatkan sejauh ini.
Kimura mencatat bahwa untuk mencapai target tersebut, diperlukan pinjaman sektor swasta ADB dan kontribusi dari lembaga mitra.
“Guncangan beruntun telah menggagalkan kemajuan pembangunan selama bertahun-tahun di Asia dan Pasifik,” kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa.
ADB pun memperbaharui visinya, memperluas kapasitas keuangannya, dan memodernisasi pendekatan operasionalnya untuk membantu para anggotanya menanggapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.
Selain itu, ADB berencana untuk memobilisasi minimal $4,5 miliar dalam bentuk modal swasta langsung, meningkat dari $1,4 miliar yang telah diamankan sejak 2019.
ADB bermitra dengan berbagai pelaku sektor swasta baru, termasuk dana investasi dan lembaga filantropi, untuk memenuhi target ini.
Strategi baru ini sejalan dengan peningkatan kapasitas pembiayaan ADB sebesar $100 miliar yang disetujui tahun lalu.
Itu juga merupakan respons terhadap mandat dari Menteri Keuangan AS Janet Yellen bagi bank-bank pembangunan untuk memperluas kapasitas pinjaman mereka guna mengatasi perubahan iklim dan tantangan global lainnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik kumpulan berita terkini melaporkan hal tersebut, seperti yang diberitakan oleh media nasional sebelumnya Jernih Berbagi.