Beraton, Limbah Jerami Padi yang Disulap Jadi "Bata" Ramah Lingkungan

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Limbah jerami padi di Banyuwangi, Jawa Timur yang biasanya dibuang karena tidak dimanfaatkan, kini dapat bernilai ekonomi setelah "disulap" menjadi bahan bangunan yang ramah lingkungan.

Inovasi tersebut diciptakan oleh empat dosen bersama 10 mahasiswa dari Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi).

Keempat dosen itu adalah, Dora Melati Nurita Sandi, Catur Bejo Santoso, Riza Rahimi Bachtiar, dan Zulis Erwanto.

Ketua Tim Pelaksana, Dora Melati Nurita Sandi mengatakan, limbah jerami padi yang dibuat dalam bentuk material bata bahan bangunan itu merupakan produk inovasi material green economy.

“Inovasi tersebut kami beri nama blok jerami beton interlock (beraton),” kata Dora kepada salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Sabtu (13/7/2024).

Menurut Dora, dipilihnya bahan baku tersebut karena selama ini limbah jerami tidak begitu dimanfaatkan dengan baik oleh petani.

Terlebih setiap masa panen materialnya cukup melimpah. “Kadang ditumpuk begitu saja, bahkan juga dibakar. Nah ini membuat polusi udara,” ungkap Dora.

Atas keresahan itulah, inovasi green economy tersebut akhirnya tercipta. Sebagai lokasi awal, berada di Desa Labanasem, Kecamatan Kabat.

“Kami pilih Desa Labanasem karena memiliki lahan pertanian yang cukup luas. Selain itu juga banyak warganya yang bermata pencarian di bidang peternakan, perajin, dan pengusaha material bahan bangunan,” ucap Dora.

Ide pembuatan beraton, muncul saat pembuatan material dinding penahan tanah atau plengsengan saluran. Di mana jika dilihat pada dinding saluran irigasi yang menggunakan konstruksi pasangan batu kali, cenderung mudah rapuh dan rawan longsor.

“Sehingga terbersitlah ide untuk membuat material bata interlock dengan dimensi agak besar, agar bisa menahan tekanan tanah,” tutur Dora.

Ide itu, lanjut Dora, lalu didiskusikan bersama para perajin bahan bangunan yang biasa membuat paving block, batako, gorong-gorong, dan buis beton.

“Kami diskusi bersama Kelompok Tani dan Kelompok Perajin Bahan Bangunan. Tentu agar ekonomi mereka dapat meningkat,” ujar Dora lagi.

Dora mengaku sudah melakukan analisis terkait beraton tersebut. Berupa rancang bangun alat cetak bata press manual, rancang bangun mesin pencacah jerami, dan mix desain komposisi material.

Juga sampai pada penyuluhan terkait pemanfaatan potensi jerami padi dan studi kelayakan material, pelatihan pembuatan produk, uji mutu produk di laboratorium, dan publikasi kegiatan.

https://regional.kompas.com/read/2024/07/14/070456078/beraton-limbah-jerami-padi-yang-disulap-jadi-bata-ramah-lingkungan