BBM Mahal-Permintaan Tinggi Jadi Penyebab Harga Bawang Putih Naik
15-November-24, 09:00Satgas Pangan Polri membeberkan penyebab harga bawang putih melonjak hingga Rp36.170 per kilogram (kg).
Wakil Kepala Satgas Pangan Helfi Assegaf mengatakan salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang membuat biaya transportasi pengusaha bawang putih naik.
"Kenapa BBM-nya? BBM (subsidi) sudah tepat tapi ada penyimpangan, ada yang lari ke pengusaha tambang, ke perkebunan, sehingga di SPBU yang seharusnya untuk transportir, tapi karena langka dan harga naik otomatis cost transportasi naik dan ini mempengaruhi HPP, dan harga produksi jadi meningkat," katanya dalam FGD bersama Pusbarindo, dikutip CNBC, Kamis (25/5).
Bukan hanya transportasi darat, Helfi mengatakan transportasi laut juga terganggu lantaran adanya gangguan cuaca yang bisa menghambat distribusi bawang putih.
Penyebab lainnya yaitu hukum supply demand atau penawaran dan permintaan. Artinya, ketika suplai kurang maka harga cenderung meningkat lantaran permintaan tinggi.
Di sisi lain, Satgas Pangan juga menduga adanya praktek penimbunan bawang putih yang terjadi saat proses distribusi. Hal ini kemudian membuat bawang putih langka dan harganya naik.
"Barang itu harusnya didistribusikan ke end user atau ke konsumen, ke distributor atau pedagang tapi malah ditimbun. Sehingga barang di satu tempat langka, karena langka barang naik," kata Helfi.
Maka dari itu, Helfi berharap seluruh pihak bekerjasama untuk menurunkan harga bawang putih, apalagi Indonesia mengimpor bawang putih dalam jumlah tak sedikit.
"Impor yang dibutuhkan Indonesia bukan sedikit, ratusan ribu ton, beras jutaan ton. Sehingga ini titik kerawanan yang harus diawasi bukan hanya saya tapi juga KPPU dari hulu dan hilir. Bawang putih kebutuhan kita cukup besar sedangkan produksi kita hanya 5 persen, sisanya impor," katanya.