Niat Bantu Warga, Anggota Satpol PP Ditendang Oknum Buruh Demo di Surabaya, Ini Kronologinya
15-November-24, 08:44Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Seorang anggota Satpol PP dianiaya oknum buruh yang menggelar unjuk rasa kenaikan upah minimum kota/kabupaten (UMK) di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (30/11/2023).
Beredar video seorang pria mengenakan kaus berwarna hitam dengan penutup kepala merah menendang seorang anggota Satpol PP Surabaya.
Kronologi
Kasatpol PP Surabaya, Muhammad Fikser membenarkan bahwa anggotanya sempat ditendang oleh oknum buruh saat demonstrasi. Peristiwa penganiayaan itu terjadi di sekitar Jalan Ahmad Yani.
"Memang ada dua anggota saya yang bertugas. Mereka itu melakukan pengawasan di pedestrian di sepanjang Jalan Ahmad Yani. Ada dua anggota saya (dianiaya). satu ditendang yang viral itu, dan satunya lagi diinjak-injak, diambil terus dinjak-injak," ungkap Fikser saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (30/11/2023).Baca juga: Oknum Buruh Tendang Satpol PP Saat Aksi Unjuk Rasa di Surabaya
Fikser mengungkapkan, peristiwa itu berawal ketika anggotanya dimintai tolong oleh seorang warga.
Warga meminta petugas membuka jalan yang macet karena aksi demonstrasi buruh.
"Posisi mereka ada di samping (Kantor) Bulog, posisi saat itu jalan macet kemudian ada warga yang minta tolong kepada mereka untuk memberikan jalan sedikit," jelasnya.
Namun, sejumlah massa buruh secara tiba-tiba emosi hingga timbulah ketegangan dengan anggota Satpol PP Surabaya. Akhirnya, terjadilah peristiwa penganiyaan tersebut.
"Pada saat itu perdebatan, oknum buruh itu tidak terima, terus oknum buruh itu melakukan kekerasan," ujar dia.
Saat ini kedua anggota Satpol PP Surabaya tersebut masih menjalani perawatan di RSUD dr Soewandhie.
Polisi dan buruh cari oknum pelaku
Juru bicara massa aksi, Nuruddin Hidayat mengatakan, pihaknya bakal mencari buruh yang menjadi pelaku penganiayaan itu.
Diduga, kekerasan tersebut dialami oleh dua anggota Satpol PP Surabaya.
"Kita cari dulu siapa pelaku penendangan. Kalau dari Garda Metal (salah satu organisasi buruh) ya dari daerah mana, karena kalau lihat dari seragamnya teman-teman Garda Metal," jelasnya.
Kemudian, kata Nuruddin, pihaknya bakal menentukan tindakan selanjutnya kepada pelaku kekerasan.
Salah satunya dengan menjatuhkan sanksi jika buruh itu melakukan kesalahan.
"Kalau memang diperlukan bertemu dengan rekan Satpol PP maka akan kita pertemukan. Kita sangat menentang aksi kekerasan seperti itu, jelas nanti akan ada sanksi, (sekarang) belum," ucapnya.