Bentrok Berdarah di Kembangan, Ormas dan Sekuriti Ribut gara-gara Masalah Lahan Sengketa
15-November-24, 08:16Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Sekelompok anggota organisasi masyarakat (ormas) bentrok dengan sekuriti perusahaan di wilayah Kembangan Utara, Jakarta Barat, Senin (22/7/2024) siang.
Kapolsek Kembangan Kompol Billy Gustiano Barman menuturkan, bentrokan terjadi karena masalah perebutan lahan sengketa antara dua perseroan terbatas (PT) berinisial BBH dan SKJN. Anggota ormas dan sekuriti yang bentrok mewakili masing-masing PT tersebut.
"Adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak, dari PT BBH dengan PT SKJN," terang Billy saat diwawancarai, Senin.
Kronologi
Billy mengatakan, masing-masing PT menyewa jasa ormas dan sekuriti untuk menjaga lahan sengketa.
Namun, anggota ormas dan sekuriti yang disewa terlibat bentrok menggunakan senjata tajam hingga mengakibatkan dua orang dibacok.
"Ada dua korban luka-luka (terkena bacokan). Sekarang dirawat di Rumah Sakit Puri," kata Billy.
Usai kejadian, polisi melakukan mediasi terhadap kedua PT itu sampai akhirnya mereka sepakat berdamai sampai status lahan tidak lagi bersengketa.
Proses mediasi dilakukan dengan membuat surat penyataan dan kesepakatan untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di lahan yang bersengketa.
"Hal itu sampai ada keputusan hukum yang tetap dari Pengadilan Negeri (PN) maupun dari Badan Pertanahan Negara (BPN)," jelas Billy.
Minta korban lapor ke polisi
Billy menyampaikan, dua orang yang mengalami luka-luka karena dibacok diminta untuk melapor usai pihaknya membuatkan pengantar cek visum.
"Kami sudah membuat pengantar visum dan mengarahkan korban untuk membuat laporan polisi," ucap Billy.
Namun, Billy tidak merinci identitas korban. Saat ini, polisi masih menyelidiki siapa pelaku pembacokan itu.
"Korban alami luka di tubuhnya. Selanjutnya, masih kami selidiki," tutur Billy.
Sudah sering cekcok sejak dua bulan lalu
Wina (44), salah satu warga RT 06 RW 01 Kembangan Utara, menyebut anggota ormas dan sekuriti yang terlibat bentrok sudah sering cekcok soal lahan sengketa sejak dua bulan terakhir.
"Cekcoknya sudah dua bulan ke belakang. Kalau bentrok baru kali ini," ucap Wina saat diwawancarai di lokasi, Senin (22/7/2024).