Umat Katolik Yogyakarta Panjatkan Doa Rosario untuk Mengenang Paus Fransiskus
Kabar duka wafatnya Paus Fransiskus menggema di seluruh dunia, menyentuh hati jutaan umat Katolik. Sebagai wujud belasungkawa dan penghormatan, umat Katolik di Yogyakarta menggelar doa Rosario khusus untuk mengenang mendiang Paus. Bertempat di Gereja Santo Yakobus Alfeus, Pajangan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, puluhan umat berkumpul pada Selasa (22/4/2025) untuk bersama-sama memanjatkan doa.
Matius Simbar Cahyono, Prodiakon Gereja Santo Yakobus Alfeus, menyampaikan bahwa kegiatan doa Rosario ini merupakan bentuk solidaritas umat Katolik secara global. Lebih dari sekadar doa, kegiatan ini juga menjadi momen untuk merenungkan keteladanan Paus Fransiskus selama hidupnya. Umat diajak untuk mencontoh Paus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio, terutama dalam hal kesederhanaan dan kepedulian terhadap sesama, khususnya kaum miskin dan mereka yang tertindas. Sikap rendah hati dan perhatian Paus Fransiskus terhadap isu-isu sosial menjadi inspirasi bagi banyak orang. Matius berharap agar Paus Fransiskus mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan, dan agar seluruh umat Katolik di dunia dapat terus meneladani nilai-nilai luhur yang telah diajarkannya.
Selain mendoakan mendiang Paus, umat Katolik juga menaruh harapan besar pada penggantinya kelak. Mereka berharap agar Paus yang baru dapat melanjutkan perjuangan dan warisan spiritual yang telah ditinggalkan Paus Fransiskus. Semangat melayani, membela kaum lemah, dan menyebarkan kasih menjadi landasan utama yang diharapkan dapat terus dipertahankan dan dikembangkan oleh pemimpin Gereja Katolik selanjutnya.
Paus Fransiskus, yang menjabat sebagai Paus ke-266, terpilih melalui konklaf pada 13 Maret 2013. Beliau menghembuskan napas terakhir pada Senin, 21 April 2025, pukul 07.35 waktu Vatikan, di usia 88 tahun. Meskipun dalam kondisi kesehatan yang menurun, Paus Fransiskus masih sempat menyapa umat di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada Hari Paskah, Minggu (20/4/2025). Kehadirannya menjadi momen berharga bagi umat Katolik sebelum kepergiannya.
Doa Rosario ini menjadi simbol persatuan dan kesetiaan umat Katolik kepada pemimpin spiritual mereka. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi pengingat akan pentingnya meneladani nilai-nilai kebaikan dan kasih yang telah diajarkan Paus Fransiskus, serta meneruskannya dalam kehidupan sehari-hari.