Cara Kota Kupang Perangi Stunting, Berikan Kelor dan Orangtua Asuh

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT serta Pemerintah Kota Kupang, berupaya menuturkan angka stunting di wilayah itu.

Salah satunya dengan pemberian makanan tambahan kepada anak-anak berusia di bawah lima tahun.

Makanan tambahan yang diberikan, merupakan pangan lokal serbuk marungga atau kelor.

Agenda pemberian makanan tambahan ini, diluncurkan langsung oleh Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh di Puskesmas Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Selasa (4/4/2023).

Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTT Ruth D Laiskodat, mengatakan, pemberian makanan tambahan ini diberikan kepada anak gizi kurang, dan ibu-ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi kronis, agar mereka tidak melahirkan anak-anak stunting.

Ia menjelaskan, untuk pemberian makanan tambahan ini, pihaknya sudah mengacu pada petunjuk teknis, agar dilaksanakan oleh seluruh Kabupaten dan Kota di NTT.

Petunjuk teknis itu lanjut dia, berupa surat edaran Gubernur NTT tentang pemberian tambahan serbuk marungga NTT, dengan perhitungan gizi yang sudah ditentukan.

Petunjuk teknis tersebut telah disiapkan dan diedarkan bagi 436 Puskesmas dan Dinas Kesehatan di seluruh Kabupaten dan Kota di NTT.

"Juga, ada pembuatan delapan menu yang sudah dihitung gizinya. Dua menu untuk ibu hamil sebagai contoh dengan makanan lokal, dan enam menu untuk anak-anak gizi kurang," jelasnya.

Ia pun mengapresiasi pemerintah Kota Kupang yang berhasil menurunkan angka stunting dari 21,5 persen ke angka 19 persen atau turun 2,5 persen.

"Tapi target Bapak Presiden untuk seluruh pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota 14 persen di tahun 2023 dan pemerintah Provinsi menargetkan 12 persen. Lebih di bawah itu, lebih baik," kata dia.

Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh, berterima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penanganan stunting dan juga gizi buruk di Kota Kupang.

"Tolong Bapak-Bapak RT (Rukun Tetangga) dan Lurah dicek ibu-ibu hamil siapa saja yang ada di setiap RT supaya bisa diintervensi. Karena kita bisa desain ibu hamil, untuk bisa melahirkan anak-anak yang tingkat kecerdasannya jenius. Kasih makan kelor saja," ujar George Hadjoh.

George mengajak semua piha, baik itu aparatur sipil negara, swasta dan perbankan untuk bekerja sama dan berkolaborasi, guna menangani stunting di Kota Kupang.

"Pemerintah tidak bisa kerja sendiri. Pemerintah membutuhkan gereja, dan semua stakeholders yang ada di Kota Kupang untuk bergerak. Satu tahun saja stunting bisa beres, apalagi kita memberikan diri kita secara total untuk kerja stunting, pasti bisa selesai," tegasnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/04/05/060646978/cara-kota-kupang-perangi-stunting-berikan-kelor-dan-orangtua-asuh