Narasi yang Saling Bertentangan tentang Kematian Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar

SEBUAH video memperlihatkan seorang pria yang tampak putus asa dan ditinggalkan. Dia nekat menyerang sebuah drone militer canggih dengan hanya sebilah kayu. Namun video yang sama juga bisa dilihat sebagai simbol seorang pahlawan yang berani, yang menatap musuh secara langsung dan berjuang hingga titik darah penghabisan. Versi mana yang benar? Semuanya tergantung pada sudut pandang penonton.

Itulah tafsiran yang kini muncul dan berkembang terkait sebuah video yang disebarkan militer Israel yang memperlihatkan momen-momen terakhir pemimpin Hamas, Yahya Sinwar. Israel tampaknya mencoba untuk menggambarkan momen-momen terakhir Sinwar sebagai seorang buron dan pengecut. Namun para pendukung Sinwar memanfaatkan visual yang sama untuk memujinya sebagai seorang pemberani dan pejuang sejati, seorang martir.

Saat tentara Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengumumkan kematian Yahya Sinwar pekan lalu, mereka merilis beberapa foto dan video yang memperlihatkan kondisi pemimpin Hamas itu pada momen-momen terakhir hidupnya dan setelah kematiannya.

CNN melaporkan, niat Israel merilis sejumlah foto dan video itu antara lain sebagai bukti bahwa Sinwar, yang mereka sebut sebagai dalang dari serangan ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023, memang telah tewas. Penyebaran gambar-gambar itu juga sebagai peringatan bagi musuh-musuh Israel bahwa di manapun mereka bersembunyi, IDF pada akhirnya akan menemukan dan menangkap mereka.

Namun keputusan merilis rekaman tersebut tampaknya menjadi bumerang, karena rekaman yang sama kemudian digunakan Hamas untuk merayakan kematian Sinwar sebagai seorang martir dan pejuang perlawanan.

Kini, Israel sedang mencoba untuk mengendalikan dampak buruk dari perilisan video itu dengan merilis sejumlah foto dan video lama yang memperlihatkan Sinwar bersembunyi di terowongan dengan setumpuk uang.

CNN, dengan mengutip sejumlah analis, menulis bahwa langkah baru Israel itu tampak sebagai upaya untuk menggambarkan pemimpin Hamas tersebut sebagai seorang egois yang hanya peduli pada kepentingan dirinya.

Gershon Baskin, pakar Timur Tengah, aktivis perdamaian, dan mantan negosiator sandera Israel yang biasa berbicara dengan Hamas melalui jalur belakang, mengatakan bahwa penyebaran rekaman tersebut merupakan tindakan yang tidak tepat dan mungkin dipengaruhi oleh agenda politik dalam negeri Israel.

Baskin negosiator untuk pihak Israel. Dia ikut memediasi pertukaran tahanan tahun 2011 yang melibatkan 1.000 lebih tahanan Palestina ditukar dengan Gilad Shalit, seorang tentara IDF yang telah ditahan di Gaza selama lima tahun. Yahya Sinwar termasuk di antara para tahanan Palestina yang dibebaskan dalam kesepakatan tersebut.

https://internasional.kompas.com/read/2024/10/22/090219970/narasi-yang-saling-bertentangan-tentang-kematian-pemimpin-hamas-yahya