Cerita Pelanggan PDAM Nunukan, Pilih Antre di Loket untuk Hindari Biaya Admin Bank Rp 2.000
15-November-24, 07:08NUNUKAN, media nasional yang mengungkapkan berita ini, yang kemudian dimuat di kumpulan berita terkini – Kepala Bagian Teknik, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Nunukan, Kalimantan Utara, Sulianto, mengaku kesulitan memberikan pemahaman kepada sebagian pelanggan dalam mekanisme pembayaran tagihan pemakaian air bersih.
Menurutnya, masih banyak masyarakat Nunukan yang belum memahami sistem pembayaran praktis, sehingga mereka lebih memilih antre berjam-jam di kantor PDAM Nunukan.
"Mindset masyarakat kita masih suka pembayaran manual. Mereka rela antre di PDAM. Data yang kami bukukan, dari sekitar 17.600 pelanggan air bersih, sekitar 47 persennya masih memilih datang langsung ke PDAM hanya untuk membayar tagihan bulanan," ujarnya, Kamis (18/8/2022).
Sulianto menceritakan, upayanya untuk meminta sebagian pelanggan yang antre untuk membayar lewat Kantor Pos dan bank, terkadang justru disalahartikan.
Para pelanggan yang antre di PDAM bahkan ada yang terus terang lebih suka langsung ke PDAM dari pada ke Bank.
Sebabnya, mereka ingin demi menghindari biaya tambahan untuk pembayaran administrasi bank Rp 2.000.
"Bisa dilihat, setiap tanggal 20 hari kerja, itu ada mobil bank di halaman kantor PDAM parkir untuk membantu memudahkan pelayanan pelanggan. Tapi selalu sepi, tetap mereka milih antre di loket PDAM, alasannya ada potongan Rp 2.000 itu," kata Sulianto.
Kondisi ini, lanjutnya, sebenarnya menjadi dilematis. Apalagi, tidak sedikit dari para pelanggan yang bermukim jauh dari kantor PDAM.
Meski sosialisasi sudah dilakukan berkali-kali, supaya para pelanggan membayar di fasilitas pelayanan yang ada di dekat rumah mereka, namun lagi-lagi, mereka tetap memilih datang langsung ke PDAM, Seakan-akan PDAM Nunukan memiliki daya tarik tersendiri.
"Kami sering dekati mereka yang antre di loket. Memang kebanyakan ibu-ibu, kami beri gambaran agar membayar saja di bank terdekat atau kantor pos dari pada harus berkendara jauh dengan risiko kecelakaan. Tapi kembali lagi ke mindset mereka yang lebih suka manual. Tapi kita tetap layani mereka sambil beri pengertian pelan-pelan," katanya.