Gara-gara AC, Muncul "Dua Tingkat" Negara di Olimpiade Paris 2024
15-November-24, 06:46Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Komite Olimpiade Indonesia memasang 15 unit pendingin udara atau AC di kamar atlet Indonesia di kampung atlet Olimpiade Paris 2024.
Pemasangan AC ini dilakukan lantaran cuaca panas yang melanda Paris dalam beberapa waktu terakhir.
"Kami pasang AC di kamar atlet. Total ada 15 unit AC portable yang tujuannya untuk mengantisipasi cuaca panas di Kota Paris," kata Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024, Anindya Bakrie.
"Dengan terpasangnya AC semoga bisa membantu atlet lebih nyaman. Selain itu, kami juga sudah siapkan tim dokter yang akan mengantisipasi cuaca panas di Paris," lanjutnya.
Cuaca di Paris memang sedang tidak menentu. Pada pembukaan Olimpiade 2024, Sabtu (27/7/2024), hujan deras mengguyur kota tersebut dan suhu sempat mencapai 20 derajat celcius.
Akan tetapi, dalam dua hari terakhir, Badan Meteorologi Prancis memperingatkan bahwa suhu akan mencapai 35 derajat celsius. Bahkan, suhu di Paris dan sekitarnya akan mencapai 40 derajat celsius.
"Dua tingkat" negara di Olimpiade 2024
Panitia penyelenggara Olimpiade 2024 awalnya memutuskan tidak memasang AC di tiap kamar di kampung atlet dengan alasan untuk turut serta menyelamatkan Bumi dari perubahan iklim.
Namun setelah menerima banyak keluhan, pihak panitia membolehkan setiap peserta memasang pendingin udara dengan biaya dari masing-masing.
Hal inilah yang memunculkan kesan "dua tingkat" negara pada Olimpiade Paris 2024. Pasalnya, atlet dari negara-negara kaya yang membayar untuk pemasangan AC, termasuk Prancis, dapat beristirahat dengan nyaman.
Sebaliknya, atlet dari negara yang tidak mengeluarkan biaya untuk hal tersebut harus menerima kondisi apa adanya dan terpaksa membuka pintu ruangan mereka sepanjang malam.
“Tidak ada pendingin udara, hanya kipas dan itu tidak cukup,” ujar atlet tenis meja asal Rumania, Bernadette Szocs, dikutip dari The Guardian, Rabu (31/7/2024).
"Awalnya kami beruntung, cuaca di luar tidak terlalu panas sehingga kami tidak terlalu membutuhkannya (AC), tetapi sekarang kamar ini terlalu panas," imbuhnya.
Menurutnya, kipas angin tidak membantu mendinginkan kamar berukuran kecil yang ditempatinya berdua itu.
“(Kipas angin) ini tidak cukup kuat dan saat mengarah ke Anda, itu baik, tetapi setelah berputar, Anda tidak merasakannya. Kami tidur dengan pintu terbuka di malam hari. Kamarnya kecil dan kami berdua," jelasnya.
Desain kampung atlet untuk masa depan?
Juru bicara Olimpiade Paris 2024 mengimbau agar para atlet mengonsumsi banyak cairan, membuka jendela pada malam hari, dan menutup tirai pada siang hari.