Anak tukang ojek yang terobsesi jadi analis data
15-November-24, 06:03
Dimuat dalam media nasional yang dirangkum kumpulan berita terkini - Meski berasal dari keluarga sederhana sebagai anak tukang ojek Desa Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Nada Agustina (22) memiliki cita-cita tinggi menjadi analis data karena ketertarikan terhadap angka.
Gayung bersambut, Nada pun mendapatkan beasiswa dari Indonesia Bright Future Leaders (IBFL) yang digulirkan PT Adaro Energy Indonesia.
Baca juga:
Beasiswa Adaro Logistics menginspirasi mahasiswa AMNUS Banjarmasin
Karena mendapatkan beasiswa dari Adaro Energy Indonesia dan gemar terhadap angka, Nada pun menjalani pendidikan Program Studi Statistik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kalimantan Selatan.
"Alhamdulillah saya sarjana pertama di dalam keluarga meski ayah saya hanya tukang ojek konvensional, namun tak menyurutkan keinginan saya untuk kuliah dan menjadi sarjana," ujar Nada yang menjadi penerima beasiswa IBLF batch 2 sejak 2019.
Awalnya, Nada tidak yakin bisa kuliah karena kondisi ekonomi keluarga, namun wanita sederhana itu memiliki modal nilai akademik yang baik selama mengenyam pendidikan SMA sehingga termotivasi mendaftar beasiswa Bidik Misi.
Ia pun mengambil Jurusan Statistik FMIPA Universitas Lambung Mangkurat bermodalkan beasiswa Bidik Misi dan kegemaran terhadap mata pelajaran Matematika.
"Saat itu saya berpikir ambil jurusan statistik karena prospek kerjanya bagus," ungkap putri bungsu dari tiga bersaudara.
Terdaftar sebagai penerima beasiswa Bidik Misi, rupanya makin memuluskan langkah Nada untuk bisa meraih gelar sarjana setelah terpilih sebagai salah satu penerima beasiswa IBFL Adaro dari seleksi yang dilakukan tim Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) pada 2019.
Baca juga:
Pemkab HSU Kalsel dan Adaro kuliahkan anak daerah di IPB
Setelah empat tahun menyelesaikan kuliah pada 2019- 2023, Nada pun beruntung diterima bekerja pada salah satu anak perusahaan PT Adaro Energy Indonesia, yakni PT Makmur Sejahtera Wisesa berlokasi di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
YABN, ungkap Nada, mengawasi para alumni mahasiswa penerima beasiswa IBFL dan membantu menyebarluaskan riwayat hidup para alumni ke seluruh anak perusahaan Adaro Group.
"Sebelumnya kami menjalani seleksi mulai tes wawancara, psikotes hingga medical check," tutur wanita kelahiran 6 Agustus 2001 itu.
Dari hasil seleksi, alumni SMA Negeri 1 Sungai Tabuk ini bekerja di PT MSW sebagai karyawan bagian sistem manajemen mutu keselamatan, kesehatan dan lingkungan.
"Sebelumnya saya kerja di dealer motor untuk cari pengalaman dan alhamdulillah mulai Desember 2023 bekerja di PT MSW," tutur Nada.
Ini jadi pengalaman berharga Nada bekerja di perusahaan besar (anak perusahaan Adaro) dan berkomitmen bisa memberikan kontribusi yang baik di tempat kerjanya.
Baca juga:
Sosok Priyadi jadi panutan bagi Habibie
https://kalsel.antaranews.com/berita/399654/anak-tukang-ojek-yang-terobsesi-jadi-analis-data