Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar menyebut, penyebab tingginya angka pengangguran karena daerahnya menjadi tujuan favorit masyarakat se-Indonesia mencari pekerjaaan.

Hal itu yang menyebabkan warga Banten kalah saing dengan pendatang yang mengadu nasib di tanah para jawara.

"Yang paling mendasar dipahami bahwa angka pengangguran di Provinsi Banten karena kita tahu Banten ini adalah tempat saudara-saudara kita se-Indonesia mencari peruntungan di Banten," kata Al Muktabar kepada wartawan di Gedung DPRD Banten, Selasa (7/5/2024).

Meski demikian, Al Muktabar mengaku telah berupaya menurunkan angka pengangguran dengan mempermudah investasi.

Selain itu, memperbanyak kegiatan bursa lapangan kerja atau job fair guna mempermudah akses para pencari kerja mendapatkan pekerjaan.

"Banyak yang tidak bisa terakses oleh pencari kerja dan pelamar terbatas. Nah, kita dalami di mana ada gap dalam rangka hubungan antara yang harus kerja dengan lapangan kerja yang tersedia," ucap dia.

Al Muktabar menambahkan, Pemprov Banten mendorong angkatan kerja agar meningkatkan kemampuan atau keahliannya melalui pelatihan-pelatihan.

Sehingga setelah kemampuan meningkat dapat langsung terserap sesuai dunia kerja yang dibutuhkan saat ini seperti desain grafis, pemrograman, dan lainnya.

"Kita juga mendorong membuka latihan-latihan kerja itu juga dalam setiap kali kita membuka pelatihan tidak melihat antrean dengan melamar," beber dia

Al Muktabar meminta industri yang baru membangun pabriknya di Banten agar mengutamakan warga lokal sebagai pekerjanya.

"Kan kalau saya memberikan rekomendasi kepada perusahaan baru menekankan agar menerima tenaga kerja setempat," tandas Al.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Banten tertinggi dibanding daerah lainnya di Indonesia.

Dari hasil survei per Februari 2024, Banten memiliki 6,05 juta juta angkatan kerja.

Dari jumlah itu, 5,63 juta orang masuk kategori bekerja dan sisanya pengangguran terbuka mencapai 7,02 persen atau 425 ribu.