Dukung Program 3 Juta Rumah, Pameran Properti Digelar di Banten
15-November-24, 05:59Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Jelang penutupan tahun, Dewan Pengurus Daerah Realestat Indonesia (DPD REI) Banten kembali menggelar REI Banten Property Expo 2024 di Cilegon Center Mall, Banten, dari 26 Oktober hingga 3 November 2024.
Ketua DPD REI Banten Roni H. Adali mengatakan kegiatan rutin tahunan ini diadakan guna membantu masyarakat khususnya di Cilegon untuk memperoleh informasi mengenai produk rumah idaman mereka dan menikmati kemudahan pembelian dari bank penyalur kredit pemilikan rumah (KPR).
“Pameran ini adalah kegiatan rutin tahunan DPD REI Banten di setiap akhir tahun. Kenapa? karena di akhir tahun biasanya siklus penjualan naik karena banyak pekerja mendapatkan bonus prestasi dan pengembang juga berupaya mengejar target,” ujarnya, dalam keterangan tertulis kepada salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Rabu (30/10/2024).
Roni menambahkan, resesi global masih berdampak signifikan terhadap daya beli masyarakat terlebih di daerah industri.
Kondisi itu menyebabkan terjadinya penurunan penjualan rumah di Banten termasuk di Cilegon pada kuartal III-2024. Pertumbuhan penjualan hanya terjadi di wilayah Tangerang Raya, itu pun dengan kenaikan tipis.
“Semua segmen hunian komersial terdampak, sedangkan untuk rumah bersubsidi terkendala kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang sudah habis. Oleh karena itu, kreativitas dan inovasi perlu dilakukan sampai akhir desember nanti termasuk dengan menggelar pameran,” jelasnya.
Ke depan, dia memprediksi pasar properti khususnya sektor perumahan akan bergairah dengan adanya program pembangunan 3 juta rumah dan hadirnya kembali Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Roni mengajak seluruh pihak berkepentingan (stakeholder) terutama pengembang anggota REI Banten untuk menumbuhkan optimistisme terhadap program 3 juta rumah ini, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pasar properti bangkit.
Dia mendorong agar Kementerian PKP yang diberi tugas melaksanakan program pembangunan 3 juta rumah agar membenahi regulasi perumahan yang selama ini menghambat pasokan rumah bersubsidi baik rumah tapak maupun rumah susun.
Antara lain terkait skim pembiayaan untuk masyarakat, ketersediaan lahan dan kuota subsidi yang memadai setiap tahunnya.
“Hilirisasi kebijakan harus dilakukan dulu, sehingga regulasi yang mengambat segera dibenahi dan regulasi yang sudah berjalan baik jangan diubah-ubah lagi. Ini untuk memberi kepastian kepada pasar, sehingga program 3 juta rumah bisa langsung tancap gas,” tegas Roni.
Untuk penyediaan lahan bagi pembangunan 3 juta rumah, dia berharap pemerintah daerah dapat mengambil peran terdepan dengan menyiapkan lahan di kawasan khusus untuk dibangun perumahan bagi masyarakat menengah-bawah.
Dengan begitu, kata Roni, harga jual tanah bisa dikendalikan dan terkontrol. Diakuinya, selama ini masalah ketersediaan lahan menjadi hambatan utama dalam pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Program 3 juta rumah menjadi harapan kita ke depan, dan sesuai dengan tagline REI Banten yakni One Heart, One Spirit, ayo kita satukan hati dan satukan semangat untuk mendukung program 3 juta rumah,” ajaknya.
Bantu Ekonomi Daerah
Pj Walikota Cilegon Nana Supiana mendukung kegiatan pameran perumahan yang diadakan REI Banten di Cilegon.