Bendungan Cijoro di Lebak Kering, 50 Hektar Lahan Pertanian Terdampak

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Bendungan Cijoro Rangkasbitung, Lebak, Banten, kembali mengalami kekeringan.

Kondisi ini diperakirakan akan menghambat jadwal tanam petani yang mengandalkan pengairan dari bendungan tersebut.

"Pada bulan Juli lalu kering, tapi hujan segera turun dan memenuhi bendungan. Kami bisa tanam padi dan dipanen akhir September," kata Ketua Kelompok Tani Blok Sentral Rangkasbitung, Ahmad, di Rangkasbitung, Lebak, Rabu (9/10/2024), seperti dilansir Antara.

Dengan keringnya Bendungan Cijoro, sedikitnya 50 hektar lahan pertanian terdampak.

Hal ini menyebabkan musim tanam mundur. Kemungkinan, musim tanam baru bisa dilakukan pada November-Desember tahun ini.

"Kami berharap curah hujan tinggi sehingga Bendungan Cijoro yang biasa untuk cadangan pengairan bisa kembali normal," tambahnya.

Misbah (55), seorang petani di Blok Sentral Rangkasbitung, juga mengaku belum bisa mengolah lahan pertanian padi karena Bendungan Cijoro kering.

Meski dalam beberapa hari terakhir terjadi hujan, intensitas curah hujan cukup ringan.

"Kami dan petani lainnya di sini hanya mengandalkan irigasi dari Bendungan Cijoro," kata Misbah.

Sementara itu, Kepala Bidang Irigasi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lebak, Dade Yan Apriyandi, menjelaskan bahwa Bendungan Cijoro berada di bawah kendali pemerintah Provinsi Banten.

"Pemerintah daerah hanya memiliki tanggung jawab pemeliharaan jaringan irigasi karena pemakai dan pengguna air adalah petani Kabupaten Lebak," ujarnya.

Bendungan Cijoro sendiri dibangun sejak zaman Belanda dan berstatus cagar budaya.

https://regional.kompas.com/read/2024/10/09/091110978/bendungan-cijoro-di-lebak-kering-50-hektar-lahan-pertanian-terdampak