Kronologi Mahasiswi di Lubuklinggau Tewas Usai Melahirkan di Kosan, Bayi Dibuang ke Kotak Sampah
15-November-24, 04:40Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Mahasiswi berinisial HJ (24) meninggal di kamar kosnya di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel) saat melahirkan tanpa bantuan medis.
HJ diduga melakukan praktek aborsi seorang diri di sebuah kos-kosan di Jalan Citra Medika, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Rabu (11/10/2023) pukul 09.30 WIB.
Kronologi
Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau, AKP Robi Sugara mengatakan, HJ ditemukan dalam kondisi lemas oleh adik kandungnya, RA.
Saat masuk ke rumah kos, HJ ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di ruang tamu.
RA yang ketakutan akhirnya menghubungi pengelola kos dan kasus ini dilaporkan ke polisi.
Dari hasil penyelidikan, ditemukan bayi laki-laki tewas dalam kotak sampah depan kamar kosnya.
“Saat kami melakukan olah TKP ditemukan mayat bayi laki-laki yang baru saja dilahirkan di dalam kotak sampah plastik. Kemungkinan usia bayi itu baru tujuh bulan kandungan,” kata Robi, Rabu (12/10/2023).
Korban HJ dan bayinya dinyatakan meninggal dunia sebelum tiba di RS Siti Aisyah.
Robi mengungkap, dari hasil pemeriksaan rumah sakit, HJ tewas karena kehabisan darah usai melahirkan secara paksa.
Akibatnya, kantung ketubannya pun pecah sehingga menyebabkan bayi yang ia dilahirkan ikut tewas. “Hasil pemeriksaan, pihak keluarga tidak ada yang tahu kalau Hj ini mengandung,” ujar Kasat.
Pacarnya melarang aborsi
Polisi pun menemukan percakapan korban bersama pria yang diduga kekasihnya melalui pesan aplikasi Whatsapp.
Dalam percakapan itu, HJ akan menggugurkan kandungannya tersebut Pada Senin, 9 Oktober 2023 sekitar pukul 16.28 WIB.
“Namun pacarnya melarang karena paham hal itu dilarang secara hukum apabila melakukan tindakan aborsi," ungkapnya.
Kekasih HJ mengaku siap bertanggung jawab. Namun, korban masih nekat menggugurkan kandungannya karena malu melakukan hubungan di luar pernikahan.
“Pacarnya tidak ingin jika korban menggugurkan kandungannya dan siap bertanggung jawab untuk segera menikahi korban. Namun korban merasa malu bila nanti diketahui keluarga,” ungkapnya.