Pembina Yayasan Don Bosco Meminta Maaf
15-November-24, 04:29Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Pihak yayasan Panca Dharma yang menaungi sekolah Don Bosco Kelapa Gading mengaku bersalah dan meminta maaf atas perlakuan diskriminasi terhadap Im. Yayasan memperbolehkan Im untuk terus mengikuti seleksi penerimaan siswa baru di sekolah tersebut.
Hal itu disampaikan oleh pembina Yayasan Panca Dharma Handi Pranata usai melakukan mediasi dengan keluarga Fajar Jasmin Sugandhi yang difasilitasi oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), Senin, (5/11/2011).
"Itu sebenarnya karena ketidaktahuan kami dan penyampaian yang tidak tepat. Kami pun tidak merasa malu dan rendah untuk mengakui maaf kepada pak Fajar, karena kejadian ini sebenarnya terjadi karena ketidaktahuan," ungkap Handi.
Dengan tercapainya mediasi ini, Handi menuturkan bahwa pihak yayasan akan menerima Im kembali untuk mengikuti seleksi masuk Don Bosco. Sebelumnya, pihak yayasan mengaku tidak akan menerima Im dengan alasan bahwa ayahnya mengidap HIV positif.
Untuk lebih memberikan edukasi kepada guru dan orangtua murid, Handi mengatakan bahwa pihaknya mempunyai rencana untuk melakukan sebuah workshop tentang HIV/AIDS. Acara tersebut dimaksudkan agar orangtua murid serta guru mempunyai pemahaman yang benar terkait HIV/AIDS.
"Rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 13 Desember," ucap Handi.
Ia juga menambahkan, selama ini idealisme dan kenyataan tentang HIV/AIDS di masyarakat masih sangat berbeda. Itulah yang menurutnya menjadi masalah utama. "Jadi kalau dilapangan dinyatakan aman tetapi kenyataannya para semua orangtua masih saja merasa tidak aman," jelasnya.
Sementara itu Fajar (ayah dari Im) mengaku cukup puas dan bangga terhadap sikap Don Bosco, yang telah berani mengaku salah dan meminta maaf kepada dirinya.
Fajar berharap, dengan selesainya permasalahan ini serta gencarnya sosialisasi yang benar tentang HIV/AIDS tidak ada lagi kasus-kasus diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS.
"Saya menerima baik isyarat yang dinyatakan oleh pihak yayasan Don Bosco. Dan saya mengatakan mereka orang yang luar biasa karena berani mengakui kesalahan," ucapnya.