Mendag Zulhas Klaim Harga Bahan Pokok Stabil dan Pasokan Lancar
15-November-24, 04:09Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjamin harga bahan pokok (bapok) stabil dan pasokan lancar pada periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Untuk itu, Zulhas menyatakan bakal terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan kelancaran pasokan bahan pokok, sehingga perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dapat berjalan dengan khidmat.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, pemerintah menjamin harga dan pasokan bahan pokok terkendali sehingga inflasi tetap terjaga sesuai target,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (26/12/2023).
Menurut Zulhas, periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 menjadi tonggak terjaganya stabilitas pasokan dan harga barang kebutuhan pokok sepanjang 2023.
Pasalnya, inflasi secara tahun kalender (berjalan) atau pada November tercatat sebesar 2,19 persen.
“Artinya terkendali dan masih dalam sasaran inflasi 2 sampai 4 persen. Sedangkan pada tahun sebelumnya tercatat sebesar 2,86 persen,” lanjutnya.
Kemendag juga secara periodik terus melakukan pemantauan harga dan pasokan melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP).
Pantauan harga pangan
Berdasarkan hasil pantauan 679 pasar di 503 kabupaten/kota, Jumat (22/12/2023), secara umum harga bahan pokok dibanding seminggu lalu cenderung stabil.
Harga cabai mulai turun di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, dan Sulawesi seiring pasokan yang berangsur meningkat.
Secara nasional, harga cabai merah keriting turun menjadi Rp 63.700/kg dibandingkan minggu sebelumnya yang tercatat Rp 72.800/kg.Adapun harga cabai merah besar Rp 64.600 kg sebelumnya Rp 71.900 kg, dan harga cabai rawit merah Rp 89.800/kg sebelumnya Rp 97.100/kg.
Sementara itu, harga beberapa komoditas lainnya terpantau stabil. Komoditas tersebut antara lain tepung terigu Rp 13.200/kg, daging ayam ras Rp 36.200/kg, telur ayam ras Rp 29.400/kg, dan bawang putih Rp 33.000/kg.
Adapun harga beras, khususnya beras medium secara nasional stabil dengan harga Rp 13.700/kg dan beras premium Rp 15.100/kg.
Stabilitas harga beras tersebut ditopang program beras SPHP pemerintah dengan capaian realisasi distribusi mencapai lebih dari 1,1 juta ton.
Di sisi lain, harga minyak goreng juga terpantau stabil sepanjang 2023. Stabilitas harga ini ditopang program Domestic Market Obligation (DMO) yang mampu menjaga pasokan minyak goreng dalam negeri.
Menjelang Natal dan Tahun Baru atau dalam tiga bulan terakhir, realisasi program ini telah mendekati 100 persen dengan proporsi Minyakita terjaga 35 persen.
Adapun untuk harga rata-rata nasional minyak goreng curah tercatat Rp 14.500/liter, harga Minyakita Rp 15.100/liter, dan harga minyak goreng kemasan premium Rp 20.600/liter.
Sedangkan untuk komoditas gula pasir mengalami sedikit fluktuasi jika dibanding bulan sebelumnya sehingga menjadi Rp 17.300/kg.Selain itu, harga bawang merah juga mengalami fluktuasi menjadi Rp 35.600/kg. Namun kenaikan ini menuju kewajaran karena sebelumnya harga bawang merah berada pada level yang sangat rendah.
Langkah Kemendag jaga pasokan dan harga pangan
Zulhas menjelaskan, Kemendag telah melakukan beberapa langkah konkret dalam menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan.
Langkah tersebut yaitu pertama, dengan mengintensifkan pemantauan ketersediaan pasokan dan perkembangan harga barang kebutuhan pokok pada 679 pasar di 503 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia.
Kedua, mendorong produsen minyak goreng memenuhi kewajiban DMO dengan proporsi Minyakita sebesar 40 persen. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kecukupan dan stabilitas harga minyak goreng di dalam negeri pada periode Natal dan Tahun Baru.
Ketiga, Kemendag bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional dan Bulog mengakselerasi pendistribusian beras SPHP dan Gerakan Pangan Murah di berbagai wilayah di Indonesia.
Keempat, Kemendag terus berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Pemerintah Daerah untuk mendorong dilakukannya subsidi ongkos angkut dalam rangka distribusi barang kebutuhan pokok, khususnya komoditas bawang merah dan cabai yang saat ini panennya masih sporadis di sentra tertentu.
Untuk komoditas cabai, saat ini mengalami tren penurunan harga di berbagai pasar eceran seiring panen yang mulai berlangsung di sentra produksi.
Kelima, khusus komoditas yang pemenuhannya berasal dari impor, Kemendag memastikan manajemen importasi yang tepat waktu dan tepat jumlah sesuai dengan koordinasi yang dilakukan antar kementerian dan lembaga terkait.
Keenam, Kemendag memastikan kelancaran distribusi selama arus pergerakan lalu lintas Natal dan Tahun Baru dengan bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Polri guna memastikan kelancaran distribusi bahan pokok.
Selain itu, Kemendag juga mengintensifkan distribusi melalui program Gerai Maritim untuk wilayah Indonesia Timur.
Ketujuh, Kemendag melakukan pengawasan distribusi barang kebutuhan pokok dengan melibatkan Satuan Tugas Pangan pangan untuk mencegah upaya spekulasi penimbunan oleh oknum pelaku usaha menjelang dan selama Natal dan Tahun Baru.
"Kata kuncinya adalah kerja sama dan kolaborasi. Dengan bersinergi dengan pemangku kepentingan terkait, Pemerintah jamin harga dan pasokan bapok terkendali sehingga masyarakat dapat tersenyum," pungkas Zulhas.