Polisi Segel Ruangan di Komplek Pesantren Bangkalan, Diduga TKP Pencabulan
15-November-24, 04:02Sumber yang dilansir kumpulan berita terkini menyebutkan, BANGKALAN – Satreskrim Polres Bangkalan melakukan penyegelan terhadap salah satu satu ruangan di komplek Ponpes Raudlatul Ulum, Kampung Kaseman, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan.
Bentangan police line itu tampak mewarnai gelaran aksi unjuk rasa di ponpes tersebut, Kamis (31/10/2024).
Dalam aksinya, warga membentangkan empat poster itu bertuliskan, ‘Kyai Cabul Meresahkan Masyarakat’, Jangan Bela Kyai Cabul, ‘Tangkap Kyao Cabul Secepatnya’, Kami Minta Keadilan’.
Tulisan itu ditujukan kepada pengasuh ponpes berinisial SF (45).
Pantauan Tribun Madura di komplek ponpes, turut melakukan pengamanan Kasat Reskrim Polres Bangkalan, Heru Cahyo bersama Kapolsek Socah, Iptu Suharijanto, sejumlah personel Koramil Socah, hingga Kepala Desa Parseh, Moh Ilyas.
“Diduga ruangan tersebut tempat terjadinya peristiwa pencabulan yang dilakukan terlapor pengasuh ponpes berinisial SF,” ungkap AKP Heru Cahyo di hadapan insan jurnalis.
Selain melakukan penyegelan, lanjut Heru, polisi baru saja melakukan penggeledahan hingga menyita sejumlah benda yang ada hubungannya dengan peristiwa pencabulan yang dilaporkan keluarga korban.
“Terduga (SF) tidak ada di tempat, tetapi kami akan terus melakukan pemantauan terhadap terduga,” tegas Heru.
Seperti diketahui, perkara dugaan pencabulan itu terungkap berawal dari beredarnya sejumlah screenshot atau tangkapan layar berisikan percakapan melalui aplikasi WhatsApp (WA), antara seorang oknum pengasuh ponpes di Kabupaten Bangkalan dengan santriwatinya.
Hingga Jumat (25/10/2024) siang, beredarnya percakapan itu kemudian menjadi buah bibir masyarakat.
Pada screenshot-screenshot yang beredar, tertulis nama ‘Aba Syaifullah’ lengkap dengan foto profil WA seorang pria berpakaian gelap sambil menggenggam sepucuk senjata api jenis FN warna hitam di tangan kirinya.
“Kami sudah memeriksa tujuh orang saksi, dua di antaranya saksi korban dari peristiwa pencabulan yang diduga dilakukan pengasuh ponpes berinisial SF."
"Korban yang melapor satu, cuma ada korban yang lain, satu orang sudah kami mintai keterangan,” pungkas Heru.