Monyet Liar Teror Warga Di Tuakilang Tabanan, Tak Tertangkap dari 3 Bulan Lalu
15-November-24, 03:45Dimuat dalam media nasional yang dirangkum kumpulan berita terkini, TABANAN - Warga di Banjar Tuakilang Desa Denbatas, Kecamatan Tabanan dibuat resah dengan keberadaan bojog (monyet dalam bahasa bali) liar.
Hal itu dikarenakan bojog ini menyerang hewan peliharaan warga. Baik anjing dan kucing yang berada di rumah warga.
Informasi yang dihimpun, bahwa bojog itu berjumlah lebih dari dua ekor. Seringnya berkeliaran di sekitar Terminal Tuakilang hingga pemukiman warga.
Kemudian, bojog ini menyerang anjing peliharaan warga. Kedua binatang itu kemudian bertengkar dan anak anjing hingga dibawa monyet ke atas genteng.
Begitu juga kucing warga setempat juga diserang oleh bojog liar tersebut.
Hal ini dibenarkan oleh Perbekel Denbantas Ida Bagus Made Surya Perbawa, Rabu 3 Januari 2024.
Menurut Surya Perbawa monyet itu sudah sejak tiga bulan terakhir berada di sekitaran daerah Tuakilang.
Warga tidak mengetahui pasti dari mana kedatangan bojog tersebut.
Namun, binatang ekor panjang itu sudah dua bulan tidak terlihat, dan baru sepekan ini kembali lagi dan menyerang hewan peliharaan warga.
“Tiga bulan lalu sudah terlihat. Tapi seminggu ini baru terlihat lagi (sempat menghilang),” ucapnya.
Diakuinya, bojog itu kerapnya berkeliaran di atap rumah warga. Dan membawa anak anjing dan kucing ke atas atap.
“Kalau anak anjing diserang dan digigit karena melawan. Anak kucing yang dibawa naik nanti dicari kutunya,” imbuhnya.
Bahkan, sambungnya, ketika diusir warga malah galak dan menyerang balik warga.
Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan petugas BKSDA untuk menangkap monyet-monyet tersebut dan berkoordinasi dengan warga juga ketua lingkungan agar segera melaporkan jika melihat monyet tersebut.
“Sudah sejak tiga hari yang lalu sampai hari ini kami dan petugas BKSDA standby disini di Terminal Tuakilang. Semoga bisa segera ditangkap," jelasnya.
Tak hanya itu, lanjutnya, pihaknya juga sudah memasang beberapa jebakan untuk bisa menangkap bojog liar itu.
Pihak BKSDA merespon cepat dan memasang jebakan di beberapa tempat yang sering didiami bojog liar.
“Jebakan kandang sudah dipasang. Kami sudah berusaha tangkap sejak tiga bulan lalu. Tapi belum bisa ditangkap,” bebernya. (ang).