Riset: Kecanduan Video Game Tak Pengaruhi Kemampuan Kognitif Anak

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Anak-anak yang gemar bermain video game selama ini sering dikaitkan dengan hal-hal negatif.

Misalnya saja dampaknya yang dapat mengganggu kemampuan kognitif anak karena tak bisa membatasi diri bermain konsel permainan.

Faktanya, studi terbaru menyebutkan bahwa dampak negatif tersebut tidaklah nyata.

Bahkan  riset tersebut mengatakan, anak yang suka bermain video game tidak menunjukkan tanda-tanda kemunduran dari kemampuan kognitifnya.

Justru sebaliknya, para orangtua mungkin akan tercengang bila tahu bahwa beberapa jenis permainan dapat menunjang kemampuan kognitif yang baik pada anak usia tertentu.

Video game tidak pengaruhi kemampuan kognitif anak

Temuan penelitian baru mengungkapkan kebiasaan anak bermain video game, beserta jenis permainan yang dipilihnya, tidak memiliki pengaruh negatif pada kemampuan kognitif mereka.

Melalui penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Media Psychology, para ilmuwan meninjau kebiasaan 160 siswa praremaja di berbagai sekolah.

Studi ini juga melihat bahwa 70 persen siswa berasal dari keluarga berpenghasilan rendah, yang mewakili kelompok masyarakat yang tidak diteliti pada studi sebelumnya.

Berdasarkan penelitian itu, ditemukan bahwa anak-anak praremaja melaporkan kebiasaan bermain video game rata-rata 2,5 jam setiap hari.

Anak-anak yang kecanduan game bisa melebihi waktu tersebut yaitu 4,5 jam setiap hari.

Para ilmuwan kemudian mencari korelasi antara permainan yang digemari dan kinerja mereka pada Tes Kemampuan Kognitif standar yang dikenal sebagai CogAT.

Tes ini dapat melihat keterampilan verbal, kuantitatif, nonverbal atau spasial.

"Secara keseluruhan, baik durasi bermain maupun pilihan genre gamesnya tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan melalui tes CogAT," kata May Jadalla, seorang profesor di School of Teaching and Learning, Illinois State University.

"Terlepas apa yang telah diasumsikan, hasil penelitian tidak menunjukkan hubungan langsung antara bermain video game dan kinerja kognitif anak," tambahnya, seperti dikutip dari Neuroscience News.

Melalui penelitian itu pula, peneliti menemukan bahwa jenis permainan tertentu yang dapat membantu anak-anak membangun keterampilan kognitif yang sehat.

Tapi dampak tersebut tidaklah sama bagi semua peserta karena peningkatan kemampuan kognitif hanya terlihat pada anak remaja.

Kecanduan video games bikin anak tidak produktif

Melalui penelitian baru ini, orangtua tampaknya tidak perlu terlalu khawatir tentang penurunan kemampuan kognitif anak akibat kecanduan video game.

Justru yang perlu ditekankan adalah soal durasi bermain game-nya.

Sebab, ilmuwan mengatakan durasi game yang terlalu lama akan memengaruhi aktivitas anak sehingga menjadi tidak produktif.

Lebih tepatnya, anak jadi malas untuk sekadar melakukan aktivitas fisik atau melakukan pekerjaan rumah yang, menurut psikolog,  perlu diterapkan pada anak praremaja dalam fase menuju masa remaja.

"Hasil studi menunjukkan orangtua mungkin tidak terlalu khawatir tentang pengaruh video games pada kemampuan kognitif anak," ujar Jie Zhang, profesor kurikulum dan pembelajaran di University of Houston College of Education.

"Durasi bermain yang wajar seharusnya tidak masalah, yang perlu diperhatikan adalah awasi saja perilaku obesif pada anak,"

Dalam hal ini, orangtua perlu memahami dan menemukan keseimbangan dalam mengatur pola anak ketika bermain video game dan aktivitas fisik lain demi perkembangannya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/11/093700920/riset--kecanduan-video-game-tak-pengaruhi-kemampuan-kognitif-anak