Anggaran Habis dan Hujan di Gunungkidul Belum Merata, Droping Air Andalkan Dana CSR
15-November-24, 02:54YOGYAKARTA,salah satu media informasi.- Anggaran droping air bersih Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, DI Yogyakarta sudah habis tetapi turunnya hujan di kawasan ini belum merata.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pihak BPBD mengandalkan dana dari luar, yakni Corporate Social Responsibility (CSR).
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan, anggaran BPBD Gunungkidul untuk penyaluran droping air bersih melalui APBD tahun 2023 sudah habis. Pihaknya juga sudah menyalurkan bantuan melalui anggaran belanja tidak terduga (BTT).
Total ada lebih dari 1.100 tangki yang disalurkan kepada masyarakat.
Diakuinya, saat ini masih ada permintaan air bersih. Namun untuk menyalurkan BTT, terkendala status tanggap darurat terakhir pada tanggal pada 30 November.
"Iya, masih ada tempat yang sudah dilakukan droping tapi terpancang itu (status darurat tidak diperpanjang) ini kita mencoba mencari donatur di luar APBD," kata Sumadi saat dihubungi melalui telepon Jumat (1/12/2023).
Dia mencontohkan sejumlah wilayah masih meminta bantuan droping air bersih seperti Kapanewon Panggang, dan Rongkop. Wilayah tersebut diberikan bantuan pada 30 November kemarin.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono mengakui masih ada permintaan bantuan air bersih di beberapa wilayah karena hujan belum merata. Untuk saat ini mengandalkan anggaran dari CSR dan sisa anggaran droping.
"Masih ada sekitar 50 an tangki masih ada. Ini kan hujan sebagian wilayah seperti Saptosari, Panggang, Purwosari sudah diguyur hujan. Tadi malam juga hujan, dan terakhir permintaan di Kalitekuk, Semin," kata Purwono.
Dikatakanya, dari koordinasi dengan BMKG, pada triwulan ketiga diperkirakan Gunungkidul sudah hujan walaupun intensitasnya belum maksimal.
"Sudah ada hujan tapi belum bisa digunakan untuk stok air minum," kata dia.